4. Penerbangan: Dalam dunia aviasi, kelembapan memengaruhi jarak pandang dan performa mesin pesawat.
5. Kesehatan: Udara yang terlalu lembap bisa memicu tumbuhnya jamur, sedangkan udara terlalu kering dapat menyebabkan iritasi kulit dan saluran pernapasan.
Dengan begitu, hygrometer memiliki peran yang besar tidak hanya bagi para ilmuwan BMKG, tapi juga bagi masyarakat luas. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Dalam Islam, mempelajari fenomena alam seperti kelembapan dan hujan bukan hanya urusan sains, tetapi juga bagian dari mengenal kebesaran Allah SWT. Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman:
"Dan Dialah yang menurunkan hujan dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami berkuasa melenyapkannya."
(QS. Al-Mu'minun: 18)
Ayat ini menunjukkan bahwa setiap unsur alam memiliki ukuran dan keseimbangan yang sempurna. Kelembapan udara, yang diukur oleh hygrometer, juga berjalan sesuai ketetapan Allah. Dengan memahami ilmu ini, manusia diajak untuk bersyukur, berhati-hati, dan menjaga alam sebagai bentuk tanggung jawab atas ciptaan-Nya.
Hygrometer mungkin terlihat kecil dan sederhana, namun manfaatnya sangatlah besar bagi kehidupan manusia dan sekitarnya. Alat ini membantu BMKG memantau bagaimana kondisi udara, memprediksi hujan, dan menjaga keselamatan masyarakat dari cuaca ekstrem.
Selain itu, hygrometer juga mengajarkan kita bahwa setiap perubahan di alam --- termasuk kelembapan udara --- adalah tanda kebesaran Allah yang bisa kita pelajari melalui ilmu pengetahuan.
Melalui perpaduan antara sains dan keimanan, manusia dapat memahami bahwa menjaga keseimbangan alam bukan hanya tanggung jawab ilmiah, tetapi juga ibadah dan amanah. Maka, setiap kali kamu merasa udara lembap sebelum hujan, ingatlah bahwa di baliknya ada kerja keras para ilmuwan BMKG --- dan alat kecil bernama hygrometer yang terus bekerja tanpa henti untuk memantau keseimbangan bumi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI