Kemudahan berkirim pesan juga membuat jadwal semakin tidak tersusun. Di kampus saya misalnya, ada aturan tidak tertulis bahwa setiap mahasiswa diharuskan mengecek  aplikasi WhatsApp. Perubahan-perubahan jadwal dan informasi-informasi terkait perkuliahan baik itu pengumuman maupun tugas lebih sering datang dari pesan WhatsApp dibandingkan dunia nyata. Tidak salah kalau saya menyebutnya Universitas WhatsApp.
Jadwal yang semakin tidak tersusun itu disebabkan karena kemudahan berkomunikasi, ironis memang, tetapi begitulah. Kemudahan mengirim pesan membuat dosen semakin mudah untuk membatalkan jadwal ataupun mengotak-atik jadwal yang sudah dibuat.Â
Andai saja, teknologi informasi tidak secanggih sekarang, dosen mungkin akan lebih memiliki rasa tanggung jawab untuk menghargai jadwal. Untuk sekarang, Anda jangan pernah melepaskan smartphone Anda, kalau Anda tidak ingin datang ke kelas dan tidak ada siapa-siapa di sana,  karena Anda tidak akan tahu kalau dosen membatalkan jadwalnya.
Itulah penerapan teknologi informasi di kampus saya. Kenapa teknologi malah semakin menyusahkan kita? Mari kita sama-sama perbaiki cara kita memanfaakan teknologi.