Mohon tunggu...
Tommy Setiawan
Tommy Setiawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Hanya pembaca dan pemerhati. Bukan penulis. Tapi kadang-kadang menuangkan pikiran atau ide atau perasaan yang bergejolak.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kenaikan Yesus, Penjabaran Arti Tritunggal

13 Mei 2015   21:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:04 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

(HANYA UNTUK KALANGAN SENDIRI)

Tanggal 14 Mei 2015 ini adalah hari libur nasional. Hari libur Kenaikan Yesus Kristus atau Kenaikan Isa Al Masih.

Kenaikan Yesus Kristus/Isa Al Masih adalah merupakan salah satu dari beberapa peristiwa penting yang diimani oleh umat Kristen di seluruh dunia. Sebenarnya ada 4 peristiwa penting yang perlu diperingati, direnungkan, dan diimani oleh semua orang Kristen. Pertama, kelahiran Yesus (Natal), kedua, kebangkitan Yesus (Minggu Paskah), kenaikan Yesus ke Surga, dan terakhir adalah kedatangan Yesus yang kedua kali (masa Akhir Zaman).

Tiga peristiwa pertama sudah terlaksana (tergenapi) sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Alkitab. Tinggal 1 peristiwa lagi yang akan tergenapi, yaitu kedatanganNya yang kedua kali di bumi ini. Banyak yang menganggap bahwa kedatangan DIA yang kedua kali nanti adalah masa akhir dari dunia ini atau Hari Kiamat.

Yang akan penulis bahas saat ini adalah peristiwa yang ketiga, yaitu kenaikan Yesus ke Surga.

Lukas 24:50-51

50 Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka.

51 Dan ketika Ia sedang memberkati mereka, Ia berpisah dari mereka dan terangkat ke sorga.

Yesus tidak langsung naik ke Surga tanpa melakukan apa-apa di dunia ini. Sebelum Yesus naik ke Surga, Yesus melayani orang-orang di daerah Yerusalem, Samaria, dan di daerah lain. Tugas dan pekerjaanNya adalah mengabarkan dan mengajar tentang Kabar Baik, kabar kesukaan tentang Allah yang mengasihi manusia, Allah yang mau berkorban untuk menebus dosa manusia.

DIA naik ke Surga adalah sama dengan pulang ke “RumahNya”, “IstanaNya”, “Tempat KeDIAmanNya”, “Tahta KemulianNya”, atau dengan bahasa sederhana, Yesus kembali ke tempat dimana DIA berasal.

Dan inilah sebenarnya yang menunjukkan tentang ke-Tritunggal-an Allah. Allah Bapa, Allah Anak/Putera, dan Allah Roh Kudus. Tritunggal Allah menunjukkan tentang tugas atau fungsi atau karya Allah di dalam kehidupan dunia dan seisinya.

Tugas pertama, Allah Bapa. Allah yang berkuasa, Allah yang dengan Suara (Firman/Kalam)-Nya saja dapat menciptakan dunia dan seluruh isinya. Allah yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang, Allah hanya bisa didengar dan yang ingin segala perintahNya ditaati dan dilakukan oleh semua manusia. Tetapi dasar namanya manusia, bila belum melihat hal yang nyata belumlah yakin. Maka dari itu Allah mengutus para Nabi (Musa, Nuh, Elia, dll) untuk menyampaikan pesan Allah kepada manusia. Para nabi itulah yang menjadi perantara antara Allah dan manusia agar manusia taat dan melakukan segala perintah Allah.

Tugas kedua, Allah Anak atau Allah Putera. Rupanya tidak mempan juga para nabi berbicara, menegur, menasehati, malah manusia semakin menjadi-jadi berbuat dosa. Dosa manusia semakin besar bahkan berani menolak dan menantang Tuhan seperti yang dilakukan oleh raja Firaun, yang berani menantang Tuhan, pengikut Musa yang mendirikan lembu emas untuk disembah, juga raja Saul yang pergi ke En Dor meminta petunjuk kepada dukun, dan manusia-manusia yang lain pada zaman itu.

Di sinilah peran Allah Yang Maha Pengasih. DIA begitu mengasihi umat manusia dan tidak mau manusia masuk ke dalam neraka karena dosa-dosanya. DIA juga tahu bahwa para nabi juga manusia yang tak luput dari dosa. Maka, jalan satu-satunya untuk menyelamatkan manusia yaitu dengan cara, DIA sendiri yang turun ke dunia dengan menjadi manusia. Lha koq bisa? Ya bisa lah, Tuhan bisa menjadi apa pun sesuai dengan kehendakNya, termasuk menjadi manusia. DIA kan Sang Pencipta. Sebaliknya, manusia menjadi Tuhan? Itu namanya terkutuk.

Nah, bagaimana proses Allah menjadi manusia?

Filipi 2:5-8

5 ……….. dalam Kristus Yesus,

6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,

7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.

8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Lukas 1:30-33

30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.

31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai DIA Yesus.

32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,

33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun