Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kunci dalam Berkarya

1 Agustus 2021   16:17 Diperbarui: 1 Agustus 2021   16:22 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya kembali saja pada niat awal saat membuat video, yaitu ingin melatih cara saya berbicara dan juga memberi manfaat untuk orang lain.Perihal pendapatan dan jumlah penonton, untuk saat ini mengalir saja dulu.Seberapa dapat ya disyukuri saja.

Demikian juga dengan teman-teman sekalian, saat berkarya kita harus sabar dan jangan membandingkan diri dengan orang lain.Kalau terlalu sibuk membandingkan diri dengan orang lain, nanti malah insecure, dan tidak semangat karena merasa apa yang kita hasilkan tidak sebagus dan sebanyak yang dihasilkan orang lain.

Keempat, harus memiliki jiwa costumer service. Saya pernah mengamati beberapa konten kreator yang selalu dihujat oleh banyak orang.Dalam setiap videonya pasti dislikenya selalu lebih banyak daripada likenya. Tapi konten kreator ini tidak pernah marah.Saat dia dicaci maki, dikatain videonya jelek, gak jelas dan semacamnya, dia selalu menjawab dengan "terimakasih atas masukannya, semoga ke depan saya dapat membuat video yang lebih baik..." 

responnya selalu positif, tak pernah dia menutup kolom komentar karena takut dihujat, atau memblokir penontonnya.Akhirnya sekarang dia sudah jadi konten kreator yang sukses.Maka dimanapun kita berkarya mental seperti ini harus kita miliki. Saya menyebutnya sebagai "mental costumer service."

Coba lihat costumer service di bank atau hotel.Sekalipun nasabah atau konsumen sudah marah-marah namun mereka tetap menjawab dengan santun dan ramah. Dalam banyak kasus, orang yang marah-marah tadi akhirnya malah merasa bersalah dan menjadi costumer yang loyal.

Inilah mental dan attitude seorang bintang.Karena faktanya, ada begitu banyak orang yang baru naik daun akhirnya layu sebelum berkembang karena persoalan attitude.

Kelima, memangnya ada usaha yang sudah kita tahu hasilnya? Tidak ada bukan.Maka penting untuk merilis secara teratur karya kita ke publik.Kalau itu tulisan biar dibaca, kalau itu video biar ditonton, kalau itu audio seperti podcast biar didengarkan orang lain.Jika kita tidak memulainya kapan kita akan menuai hasilnya? Soal gagal? Itu sudah pasti terjadi.Ada yang bilang,jika kita sudah menghabiskan jatah gagal yang kita miliki, kita akan berhasil.Sama seperti pemain bola, tidak semua tendangannya ke arah gawang menjadi gol bukan? Ada percobaan yang berhasil dan ada percobaan yang gagal.

Keenam, nikmati prosesnya.Ada yang bilang berkarya itu bukan seperti lari 100 meter, melainkan seperti lari marathon.Maka karena perjalanan berkarya ini begitu panjang, kita harus mengatur nafas agar tidak mati di tengah jalan.Kita harus mengatur energi agar bisa terus berjalan.

Kalau perjalanan berkarya itu begitu jauh, kenapa tidak dinikmati saja setiap prosesnya.Lagi pula hasil dari sebuah pekerjaan yang tidak dinikmati prosesnya pasti tidak akan memuaskan.

Demikian beberapa perspektif yang bisa saya bagikan, semoga dapat menyemangati kita semua saat ingin berkarya dalam hal apapun.Cmiww...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun