Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Prabowo ke AS Luhut ke China, Jokowi Untung Donald Trump Menangi Pilpres AS

17 Oktober 2020   07:52 Diperbarui: 17 Oktober 2020   10:18 1727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar abadi.com

"Presiden Xi dari China, dia 100 persen (pintar). Putin dari Rusia juga 100 persen, Begitu juga Kim Jong-un dari Korea Utara, 100 persen. Mereka adalah orang-orang tajam dan pintar. Joe kehilangan hal itu. Di hari-hari terbaiknya dia bukanlah orang yang pintar dan semua orang tahu itu," Donald Trump.

Perlu digaris bawahi bahwa artikel ini ditulis berdasarkan pengetahuan penulis yang terbatas. Tulisan ini hanya pendapat pribadi. Jika kajiannya tidak dalam mohon dimaklumi karena penulis bukan pengamat internasional.

Baru-baru ini kita melihat 2 Menteri dari Indonesia berangkat ke dua negara dengan kekuatan ekonomi dan militer terbesar di dunia. Luhut binsar Panjaitan sebagai Menko kemaritiman dan investasi berangkat ke Cina atau Tiongkok.

Luhut ke China dikabarkan memenuhi undangan Anggota Dewan Negara dan Menteri Luar Negeri Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Wang Yi. Dia datang sebagai utusan khusus Presiden Indonesia.

Luhut dan Wang Yi membahas tentang mempererat sinergi antar kedua negara pada tatanan bilateral, regional dan multilateral. Khususnya dalam menghadapi situasi dunia yang tidak menentu akibat pandemi COVID-19.

Sementara di satu sisi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terbang ke Amerika Serikat untuk memenuhi undangan Menhan AS Mike Esper. Prabowo akan berada di Negeri Paman Sam selama lima hari membahas kerja sama pertahanan.

Jika Prabowo di Amerika Serikat membahas isu pertahanan, yang dalam beberapa liputan media membicarakan beberapa peralatan militer.

Di Tiongkok Menko Luhut membicarakan perdagangan dan investasi, kesehatan, pendidikan dan riset, vaksin, e-commerce, intelegensi artifisial (kecerdasan buatan) serta pertukaran budaya dan masyarakat.

Dari sini terlihat bahwa dua kejadian ini bukan terjadi secara kebetulan. Undangan Amerika Serikat kepada Prabowo adalah respon terhadap undangan Cina terhadap Menko Luhut.

Tapi tentu bukan itu saja, undangan Amerika kepada Prabowo ada hubungannya juga dengan agresivitas China di kawasan Asia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun