Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Susah Senang Jadi Tenaga Penjual di Bank Insurance

6 Juli 2019   12:32 Diperbarui: 6 Juli 2019   12:39 4067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oke sesuai judulnya, saya bakal coba ceritain apa sih suka dukanya bekerja sebagai tenaga penjual di perusahaan asuransi.Sebelumnya saya mau jelasin dulu, bahwa ada dua jenis asuransi, artinya ada dua jenis juga cara menjual asuransi.Yang pertama itu asuransi yang perusahaannya berdiri sendiri.

Nah kalau kalian suka lihat penjual asuransi yang datang (nganvas) kepasar-pasar, door to door, ini pasti dari perusahaan asuransi yang berdiri sendiri.Yang kedua itu perusahaan asuransi yang bekerja sama dengan sebuan bank atau anak usaha dari bank tersebut, biasanya disebut dengan istilah bank insurance.

Jadi jelas ya bedanya.Kalau kalian masuk ke sebuah bank dan ditawarin asuransi oleh teller atau Costumer Servicenya, begitulah cara bank insurance menjual produknya. Biasanya Teller atau Costumer Service tersebut hanya sebatas menawarkan ke nasabah, untuk kemudian direferralkan pada tenaga penjual asuransi yang duduk di meja salah satu sudut bank.

Nah yang mau saya ceritakan secara spesifik adalah suka duka atau senang susah jadi tenaga penjual di bank insurance, bukan perusahaan asuransi yang berdiri sendiri. Mungkin ada kesamaan sih, tapi saya yakin tantangan dan pengalaman kerjanya juga akan berbeda antara yang bank insurance dan bukan bank insurance.

Tanpa banyak cincong lagi, saya akan mulai dari enaknya atau senangnya dulu.

1. Kerjanya santai dan fleksibel

Seenggaknya jadi tenaga penjual di bank insurance itu nggak kayak kerja di pabrik.Jam kerjanya ya ngikutin jam kerja bank.Enakkan? Sabtu libur.Soal jam masuk kerja, itu biasanya setengah delapan. Tapi tergantung kita ditempatin di cabang mana.Namun sudah pasti tidak akan lewat dari jam delapan pagi, karena itu adalah jam buka semua bank di Indonesia.

Pas baru kerja saya ditempatin disalah satu cabang yang morning briefingnya itu jam 07:15 harus sudah ada di tempat. Sudah rapih, sudah pakai dasi,dan wajib ikut morning briefing.Karena kepala cabangnya cerewet banget.

Nah pas lagi nulis ini artikel saya lagi di cabang lain.Kalo di cabang ini kepala cabangnya cuek banget. Morning briefing cuman hari senin doank.Jadi mau datang jam delapan kurang lima menit kek,itu nggak jadi soal.Yang penting dan yang harus diingat semua bank itu bukan jam 8 pagi.Makanya datangnya jangan lewat dari jam 8.

Loh katanya fleksibel? Iya memang fleksibel,tapi harus lihat karakter cabang dan orang-orangnya juga. Kalo cabang yang sepi itu biasanya lebih fleksibel.Mau datang agak siang juga bisa alesan ada janji ketemu nasabah,padahal bohong.Kalo cabang rame,amannya rutin aja datang pagi.Makanya tergantung cabang sih.Karena sebagai penjual di bank insurance kita emang nggak bisa kerja sendiri.

Harus pinter ngambil hati orang-orang di cabang.Kayak Costumer Servicenya, teller, bahkan branch managernya, karena merekalah yang akan memberi kita referral nantinya. Kalau perusahaan asuransi yang berdiri sendiri kan tenaga penjualnya harus nyari nasabah sendiri ke lapangan. Di sinilah bedanya.Bukan berarti tenaga penjual di bank insurance gak boleh nyari nasabah ke lapangan. Cuman di bank insurance seisi bank menjadi tim untuk membantyu kita mengeksekusi penjualan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun