Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Begini Cara Penjual Asuransi Menipu Nasabahnya

30 Juli 2018   14:18 Diperbarui: 15 April 2019   15:19 3085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Lampung - Tribunnews.com

Karena ilustrasi tersebut hanya asumsi tingkat pengembalian dengan suku bunga sekian.

Jadi kalo kita sudah terpikat dengan pengembalian yang tinggi tanpa tahu prinsipnya, bahwa hal tersebut tidak pasti, siap-siap saja kecewa.

Itu disebabkan investasi memiliki pengembalian bunga yang lebih tinggi, di atas suku bunga yang ditetapkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ataupun BANK Indonesia.

Perlu diketahui uang yang kita simpan di asuransi itu akan disimpan di reksa dan dan saham, jadi bisa untung bisa juga rugi tergantung naik turunnya harga unit (saya juga kurang menguasai soal harga unit saham ini, silahkan pelajari sendiri).

Itu sebabnya sangat banyak orang Indonesia termakan investasi bodong.Karena memang iming-imingnya bikin ngiler. Duit gua satu juta nih, sepuluh tahun lagi bisa jadi 1 M,eh gak tahunya malah ketipu.

Ketahuilah, investasi baik melalui asuransi ataupun langsung nabung saham itu untuk jangka panjang  bukan  jangka  pendek  (katanye seh begitoh)

Ada lagi nasabah yang merasa uangnya bukan bertambah tapi malah berkurang. Selain karena memang ketidakpastian, ketahuilah jika kita membeli produk asuransi (unit link) di beberapa tahun awal (biasanya lima tahun pertama) itu ada yang namanya biaya akuisisi, biaya yang dikenakan untuk proteksi, baik untuk proteksi kesehatan ataupun jiwa.

Banyak penjual asuransi enggak menjelaskan bagian itu. Akhirnya ketika nasabah cek di tahun ke dua ngamuk-ngamuklah karena merasa uangnya berkurang, padahal emang aturan mainnya begitu bos. 

Aktivitas jual beli di dunia asuransi itu memang rentan merugikan nasabah disebabkan penjual atau agen yang tidak jujur demi mengejar target. Yang penting closing, Bonus besar, maka cara yang tak jujurpun banyak dilakukan. Apapun akan dilakukan demi membungkam mulut atasan yang sudah teriak-teriak soal target.

Itu kenapa banyak nasabah yang dirugikan, atau merasa dirugikan, karena kesalahan yang disengaja oleh si penjual asuransi. Si penjual tidak menjelaskan secara detail produk yang dijualnya, ataupun tidak mereferensikan produk yang tepat pada nasabah.

Nasabah ingin investasi malah disisipkan manfaat proteksi kesehatan yang besar oleh si penjual asuransi.Penjual untung pembeli buntung ini namanya.Hadeuhh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun