Mohon tunggu...
Togar Sianturi
Togar Sianturi Mohon Tunggu... Lainnya - Direktur

SolusiPro

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelebihan Orang Yahudi dan Kesetiaan Allah

10 Maret 2018   05:52 Diperbarui: 10 Maret 2018   06:51 1471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mystery Solved with Messiah Jesus - WordPress.com

Pro kontra kekristenan dalam memandang status orang Yahudi setelah Tuhan Yesus datang, masih berlangsung sampai hari ini. Sebagian berpendapat Yahudi tidak punya apa-apa lagi dalam rancangan Allah, khususnya mereka yang menolak menjadi pengikut Yesus sekarang ini. 

Sebagian lagi sangat membela orang Yahudi bahkan ada kelompok Kristen yang berusaha meyahudikan dirinya dengan perayaan-perayaan Yahudi serta bahasa Ibrani. Bagi Allah, orang Yahudi memiliki banyak sekali kelebihan dibanding non Yahudi; Allah telah memilih mereka sebagai umat yang dikasihiNya, Allah telah memberikan firmanNya kepada dan melalui mereka. Kita mengenal Allah karena Dia menyatakan diri kepada orang Israel ini dan dari bangsa inilah sang Mesias dilahirkan. Tetapi apakah yang terjadi ketika mereka telah menjadi tidak setia kepada Allah?

Firman Allah menjawab melalui surat Paulus ke jemaat Roma dalam menanggapi konflik antara orang Yahudi dan non Yahudi, "Jadi bagaimana, jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu membatalkan kesetiaan Allah? Sekali-kali tidak! Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong, seperti ada tertulis: "Supaya Engkau ternyata benar dalam segala firman-Mu, dan menang, jika Engkau dihakimi." Roma 3:3-4."Allah adalah Allah yang tetap setia dan benar, Dia tidak pernah salah dalam bertindak. Ketika Dia sabar maka Dia memberikan kesempatan, tetapi keadilanNya juga tidak pernah bisa kita pertanyakan.

Satu-satunya yang harus berubah adalah manusia; kitalah yang duduk di bangku terdakwa, kitalah yang berdosa dan berbohong, kitalah yang harus bertobat -- bukan Allah. Pada dasarnya, bukan urusan saya tentang apa yang Allah akan lakukan kepada orang Yahudi, urusan saya adalah apa yang Allah tetapkan untuk saya lakukan. Ketidaksetiaan dan ketidakpercayaan hati mereka yang sebenarnya sudah tampak sejak dini dalam pemilihan atas mereka itu dan naik turunnya kebenaran hidup mereka adalah pelajaran dan evaluasi bagi hidup kita dalam mengikut Tuhan. Melakukan kehendak Allah lebih penting daripada menumpuk segunung pengetahuan, kita mestinya lebih memanfaatkan kesabaran dan menghormati keadilanNya daripada mempertanyakannya!

1. ALLAH SETIA BAHKAN DI TENGAH KETIDAKSETIAAN MANUSIA

Allah tidak dikendalikan oleh respon manusia, Dia adalah Allah yang berdaulat. Dia berkuasa melakukan apa saja seturut kehendakNya, tidak ada yang bisa menghentikanNya. Jika Dia tetap setia dalam ketidaksetiaan orang Yahudi, maka itu semakin menonjolkan kesetiaan Allah. Dia telah memilih Israel dari awalnya, tetapi kita mungkin melihat kekerasan hati mereka pada masa sekarang ini dengan terus menolak Yesus Kristus, tetapi di masa mendatang mereka akan percaya kepada Yesus ketika Dia menyatakan diri lagi kepada mereka.

2. ALLAH BENAR DALAM KESABARAN MAUPUN KEADILANNYA

Manusia bisa mengritik kesabaran Allah seolah Dia tidak ada atau juga mempertanyakan kasih Allah ketika Dia dengan tegas menegakkan keadilanNya. Tetapi Allah selalu benar dalam berbuat, Dia tak pernah salah, Dia sempurna - tidak sama seperti kita. Apapun yang Dia sedang lakukan kepada orang Israel tidak patut kita pertanyakan, sebab apa yang telah Dia perbuat kepada kita dengan mencangkokkan kita, cabang pihin zaitun liar, kepada pohon zaitun keselamatan itupun tidak pernah kita pertanyakan juga.

3. STOP MEMBAHAS ORANG YAHUDI, MARI BAHAS HIDUP KITA

Perdebatan tentang status orang Yahudi, atau lebih heboh lagi tentang status Yerusalem sebagai ibukota negara Israel, tidak seharusnya seheboh sekarang ini. Hal yang mestinya lebih heboh adalah bagaimana hidup kita di hadapan Allah, bagaimana kita bisa membantu sesama untuk hidup sesuai panggilan Allah, bagaimana kita bisa lebih efektif menjadikan murid. Banyak sekali yang harus kita bahas; menumbuhkan pernikahan dan parenting kita, mengelola keuangan kita, menjaga kekudusan kita, menumbuhkan kemiripan kita dengan Kristus dan seterusnya dan seterusnya. Allah tetap akan menjalankan rancanganNya atas Israel, tetapi bagaimana dengan kita?

Bapa, sebegitu banyak yang kami perlu perhatikan untuk hidup kami benar dalam mengikut Engkau, ampunilah kami yang kerap teralihkan kepada hal-hal yang lain yang tidak penting bagi keselamatan kami dan tujuanMu bagi dunia ini. Amen.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun