Mohon tunggu...
Yohanes Rismanto
Yohanes Rismanto Mohon Tunggu... Pendiri dan penggerak proyek eksperimen ToFarmer | Pemilik Isoteri Kopi | Seniman pelukis lukisan kopi, Aktivis Komunitas Lokal | Menginisiasi gerakan kreatif dan inovatif berbasis pertanian, trading, dan teknologi melalui ToFarmer. Mempopulerkan filosofi dan seni melalui Isoteri Kopi. Aktif menciptakan karya lintas media, menkoordinasi pelatihan film komunitas, serta membangun ekosistem mandiri dan inspiratif di Menoreh.

Penikmat kopi dan pencetus ToFarmer—gerakan mandiri yang nyambungin pertanian, teknologi, dan kreativitas. Suka belajar AI, bikin konten, dan ngurus komunitas dari balik gunung Menoreh. Hidup sederhana, berpikir luas.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

ToFarmer dan Si Kopi Bicara: Kisah dari Pegunungan Menoreh

4 Juni 2025   10:29 Diperbarui: 4 Juni 2025   17:00 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses Sortir kopi Tradisional/dokpri

Pagi di pegunungan Menoreh selalu punya cara unik untuk membangunkan jiwa. Angin berbisik pelan, daun-daun saling sapa, dan kalau kamu cukup sabar duduk di bawah pohon kopi, siapa tahu kamu bisa dengar cerita dari si biji kopi itu sendiri.

Di sinilah kami membangun ToFarmer, sebuah gerakan yang nggak cuma soal bertani biasa, tapi juga menggabungkan teknologi, kreativitas, dan sedikit keajaiban alam. Salah satu wujud seni dan rasa dari proyek ini adalah Isoteri Kopi --- karya seni unik yang dibuat langsung dari biji kopi yang tumbuh di ladang kami.

Kadang, saya suka ngobrol sama kopi. Iya, kopi! Jangan heran, mungkin itu cuma cara saya biar nggak kesepian di ladang. Tapi siapa tahu, kopi juga pengen cerita tentang mimpi-mimpi petani masa depan.

Suatu hari, kopi bilang, "Yohanes, jangan cuma tanam tanaman, tanam juga mimpi dan teknologi!"
Saya jawab, "Iya, Kopi, aku juga lagi belajar AI supaya ladang ini makin cerdas."
Kopi terkekeh, "Jangan sampai ladangmu malah lebih pinter dari kamu ya!"

Di ToFarmer, kami berusaha menggabungkan cara lama dan baru. Bertani dengan tangan, tapi juga dengan pikiran yang terbuka. Memakai teknologi, tapi tetap ingat bahwa tanah dan alam itu guru terbesar.

Kadang, ada angin malam yang membawa bisikan, katanya, "Ladang yang paling subur itu yang ditanami harapan dan tawa." Dan saya percaya itu benar.

Kalau kamu tanya kenapa ada sedikit mistik dan absurd di cerita ini, ya itu karena alam punya cara sendiri untuk mengajarkan kita. Kadang lewat cerita kopi yang bicara, atau angin yang membawa pesan rahasia. Tapi yang pasti, semua ini tentang bagaimana ToFarmer ingin membawa masa depan pertanian dengan cara yang tidak biasa --- penuh kreativitas, teknologi, dan tentu saja, hati.

Realitanya, proyek ini masih kecil, ladang kami masih sempit, dan alat kami sederhana. Tapi setiap biji kopi, setiap benih harapan yang kami tanam, kami percaya akan tumbuh menjadi pohon besar yang rindang dan memberi manfaat bagi banyak orang.

Yuk, ikuti perjalanan kami. Siapa tahu, kamu juga bisa dengar suara kopi bicara di ladangmu suatu hari nanti. Dan siapa tahu juga, dari sini, lahir cerita besar tentang masa depan pertanian yang penuh warna dan keajaiban.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun