Mohon tunggu...
Alfihza PutriAmelia
Alfihza PutriAmelia Mohon Tunggu... Universitas Sumatera Utara

Halo, Alfihza disini!

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Berkunjung ke Kafe Socrates : Nongkrong Sehat Sambil Baca Buku

10 Juni 2025   21:15 Diperbarui: 10 Juni 2025   21:15 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak Dalam Socrates Vegan

Di tengah ramainya kota Medan yang semakin modern dan terus berkembang, ruang-ruang yang mendukung ketenangan dan suasana hangat semakin terpinggirkan. Kehidupan kota yang padat, gaya hidup yang instan dan paparan media digital tanpa henti membuat masyarakat semakin jauh dari kebiasaan membaca dan berpikir mendalam. Dari keresahan inilah, lahirlah Socrates Vegan sebagai ruang kecil yang menawarkan pelarian penuh makna.

Berlokasi di Jalan Airlangga No.14C, Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, kafe ini menjadi tempat singgah yang unik dan membawa kesan tersendiri. Dari luar, tampilannya tidak mencolok seperti kafe pada umumnya. Namun, begitu masuk, suasananya terasa sangat berbeda. Interior yang sederhana dengan dominasi warna kayu, karya seni yang indah, pencahayaan hangat, serta rak-rak buku yang memenuhi dinding, menciptakan suasana yang nyaman, dan bersahabat. Tempat ini cocok untuk bekerja, membaca buku, atau sekadar menikmati suasana tanpa distraksi.

Di tengah tekanan pekerjaan, tugas akademik, atau sekadar kejenuhan dari media sosial yang tak pernah tidur, kafe ini menawarkan alternatif sederhana, seperti secangkir teh atau kopi, sepiring makanan sehat, dan sebuah buku yang bisa membuka pikiran dan menambah ilmu. Rak bukunya berisi lebih dari seribu koleksi bacaan yang mencakup berbagai topik diantaranya filsafat, psikologi, novel, sejarah, hingga buku-buku self-improvement dan spiritualitas. Semuanya bebas dibaca di tempat, tanpa biaya sewa, tanpa keanggotaan. Buku-buku tersebut tidak hanya menjadi dekorasi, melainkan benar-benar digunakan dan dinikmati pengunjung.

Pengalaman literasi ini bukan hadir tanpa maksud. Sosok di balik Socrates Vegan, Benny Martjius, sang pemilik kafe adalah seorang yang memiliki visi kuat dalam memadukan kesehatan jasmani dan rohani dalam satu tempat. Perjalanan Benny menuju gaya hidup vegan dimulai pada usia 40 tahun. Kala itu, ia memilih menjadi vegetarian karena alasan kesehatan. Namun, seiring waktu, pemahaman dan kesadarannya tentang etika hidup berdampingan dengan makhluk lain semakin dalam. Enam tahun kemudian, ia memutuskan untuk sepenuhnya menjadi vegan, tidak hanya soal makanan, tetapi juga pilihan hidup yang penuh kesadaran dan empati.

Benny percaya bahwa gaya hidup yang sehat bukan hanya soal pola makan, tapi juga tentang cara berpikir, cara merasa, dan cara berhubungan dengan lingkungan sekitar. Dari keyakinan itu, ia mengembangkan konsep Socrates Vegan sebagai ruang yang dimana bisa mengajak masyarakat untuk pelan-pelan mengenal kehidupan yang lebih selaras.  Menurutnya, dunia terlalu cepat berubah, dan manusia butuh momen untuk berhenti, membaca, menenangkan diri, dan merasa cukup dengan apa yang ada. Ia merancang tempat ini agar orang tak datang untuk 'mengejar waktu', melainkan untuk menikmati setiap momen dan hadir sepenuhnya dalam hidup.

Menu yang disajikan di Socrates Vegan dirancang untuk bisa diterima berbagai kalangan, baik mereka yang sudah lama menjalani pola makan vegan, maupun yang baru ingin mencoba. Tanpa bahan hewani sama sekali, kafe ini tetap mampu menghadirkan cita rasa yang kaya dan memuaskan. Misalnya, nasi bakar jamur pedas yang dibungkus daun dan dibakar dengan rempah khas, kwetiaw asap siram yang gurih dengan kuah kental, hingga pisang goreng tower dengan saus kacang dan meses yang menjadi favorit pengunjung di sore hari. Semua disajikan dengan takaran gizi yang seimbang, porsi cukup, dan tampilan yang menggugah selera.

Beberapa Menu Socrates Vegan
Beberapa Menu Socrates Vegan

Harga yang ditawarkan sangat ramah di kantong. Mulai dari Rp15.000 hingga Rp30.000-an, pengunjung sudah bisa menikmati menu sehat dengan porsi cukup dan rasa yang tidak mengecewakan. Selain itu, beragam pilihan minuman sehat juga tersedia, seperti teh bunga kamomil, campuran kunyit dan asam jawa, sup misua, mapo tahu, hioko strip cabe hijau, sup tomyam, sup rumput laut dan masih banyak menu lainnya. 

Namun lebih dari sekadar hidangan bergizi, yang membedakan Socrates Vegan dari kafe lain adalah kesungguhannya membangun budaya membaca, berdiskusi serta mendorong kita untuk terus berkarya. Socrates Vegan juga menawarkan sesuatu yang jauh lebih penting yaitu ruang untuk kembali pada diri sendiri melalui ketenangan dari suasana kafe tersebut. Ketika kota semakin sibuk dan bising, tempat ini menjadi pengingat bahwa manusia sejatinya tidak hanya mengisi perutnya, tetapi juga mengisi kepalanya dengan berbagai pengetahuan.

Kafe ini secara berkala mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari diskusi buku, pentas seni hingga webinar dengan tema keberlanjutan, lingkungan, dan kemanusiaan. Acara-acara ini biasanya berlangsung pada akhir pekan dan diumumkan melalui akun Instagram resmi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun