Mohon tunggu...
Tobari
Tobari Mohon Tunggu... Dosen Pascasarjana bidang Manajemen dan alumni S2 Fak.Psikologi UGM 1998 kekhususan Psikometri.

Berharap diri ini dapat bermanfaat bagi orang lain, berusaha aktif menulis artikel inspiratif. Menjadikan tulisan sebagai sarana pencerahan jiwa, agar hidup tak sekadar berjalan, tetapi bermakna untuk mencari bekal kehidupan kekal di akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ujian Tesis: Perjuangan Mahasiswa Mendapatkan Gelar Magister

19 Agustus 2025   20:41 Diperbarui: 19 Agustus 2025   20:41 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peserta ujian tesis (Dokpri)

Ujian Tesis: Perjuangan Mahasiswa Mendapatkan Gelar Magister

Oleh: Tobari

Selasa, 19 Agustus 2025, menjadi hari yang penuh makna bagi Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Palembang.

Bertempat di lantai 5 Gedung K.H. Faqih Usman, dilaksanakan ujian tesis. Ujian tesis bukan hanya agenda rutin, melainkan puncak dari proses panjang yang harus dilalui oleh setiap mahasiswa sebelum meraih gelar magister.

Salah satu mahasiswa yang diuji pada kesempatan ini adalah Ervan Dirgantara (NIM 92223042).

Peserta ujian tesis (Dokpri)
Peserta ujian tesis (Dokpri)

Ia hadir untuk mempertahankan karya ilmiahnya yang berjudul "Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan melalui Kepuasan Kerja sebagai Variabel Intervening di PT Sari Rasa Kabupaten OKI."

Judul tersebut mungkin terdengar sangat akademis, namun sesungguhnya sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Kita semua dapat merasakan betapa motivasi kerja, suasana lingkungan kerja, serta penghargaan yang adil melalui kompensasi memiliki pengaruh besar terhadap semangat seseorang dalam bekerja.

Ketika seorang karyawan termotivasi, berada di lingkungan kerja yang nyaman, serta merasa dihargai dengan layak, maka kepuasan kerja pun akan tumbuh.

Dari sinilah lahir kinerja terbaik yang tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Apa yang diteliti Ervan menjadi contoh nyata bahwa penelitian akademik tidak berhenti pada teori belaka. Ia berangkat dari persoalan sehari-hari yang dihadapi karyawan dan manajemen, lalu diolah melalui metode ilmiah untuk menemukan jawaban yang lebih mendalam.

Inilah bukti bahwa dunia akademik dan dunia nyata sejatinya saling berkaitan erat. Penelitian di kampus bisa memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan sistem kerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Lebih dari itu, perjalanan menuju ujian tesis ini merupakan refleksi dari dedikasi, kerja keras, dan doa yang menyatu.

Proses panjang yang dilalui, mulai dari menyusun proposal, mengumpulkan data lapangan, menganalisis hasil, hingga menyusun laporan akhir  adalah gambaran nyata betapa sebuah ilmu lahir dari ketekunan dan kesungguhan.

Mempertahankan tesisnya di hadapan para penguji, Ervan tidak hanya sedang membuktikan kemampuan akademiknya, tetapi juga menunjukkan kesiapan untuk mengamalkan ilmunya di dunia kerja dan masyarakat.

Maka, ujian tesis hari ini bukan sekadar menguji seorang mahasiswa. Lebih dari itu, ia menjadi tonggak penting bagi lahirnya insan akademik yang berilmu, berintegritas, dan mampu membawa manfaat nyata.

Universitas Muhammadiyah Palembang, melalui kegiatan ini, kembali menegaskan komitmennya untuk melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial serta akhlak mulia.

Ujian yang Lebih dari Sekadar Formalitas

Banyak orang melihat ujian sebagai sesuatu yang menegangkan. Namun ujian tesis bukanlah sekadar seremonial untuk mendapatkan gelar. Ia adalah perjalanan intelektual yang menuntut kesabaran, ketekunan, dan kejujuran.

Mahasiswa yang diuji tidak hanya ditantang untuk menjawab pertanyaan, tetapi juga mempertanggungjawabkan proses panjang yang ia tempuh: dari membaca teori, mengumpulkan data, menganalisis dengan hati-hati, hingga menyusunnya menjadi karya ilmiah. Inilah momen yang melahirkan kedewasaan berpikir.

Firman Allah Subhanahu wa ta'ala mengingatkan kita:

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)

Ujian tesis, dengan segala prosesnya, adalah salah satu bentuk ikhtiar untuk menapaki derajat yang lebih tinggi di hadapan Allah dan manusia.

Para Penguji, Penjaga Mutu Karya Ilmiah

Dalam ujian hari ini hadir lima dosen penguji: 1. Prof. Dr. Fatimah, S.E., M.Si. (Ketua); 2. Dr. Fadhil Yamaly, S.E., Ak., M.M. (Sekretaris); 3. Prof. Dr. Sri Rahayu, S.E., M.M. (Anggota I); 4. Dr. Tobari, S.E., M.Si. (Anggota II); 5. Dr. Choiriyah, S.E., M.Si. (Anggota III).

Penguji ujian tesis Ervan Dirgantara (Dokpri)
Penguji ujian tesis Ervan Dirgantara (Dokpri)

Tugas para penguji bukanlah menjatuhkan, melainkan memastikan kualitas karya ilmiah terjaga mutunya sesuai standar.

Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan membuat mahasiswa berpikir lebih kritis, melihat sisi yang belum sempat tergali, serta memperbaiki apa yang masih kurang.

Oleh karena itu, tesis yang lahir benar-benar menjadi karya yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah maupun moral.

Tema yang Dekat dengan Kehidupan

Penelitian tentang motivasi kerja, lingkungan kerja, kompensasi, dan kepuasan kerja adalah tema yang sangat relevan. Sebab di manapun kita berada, tantangan terbesar organisasi selalu sama: bagaimana membuat orang bekerja dengan sepenuh hati.

Motivasi adalah bahan bakar semangat. Lingkungan kerja yang sehat membuat orang merasa nyaman. Kompensasi yang adil menumbuhkan rasa dihargai. Namun lebih dari itu, semuanya harus bermuara pada kepuasan kerja. Dari kepuasan inilah lahir kinerja terbaik yang memberi manfaat bagi perusahaan, masyarakat, bahkan bangsa.

Pelajaran Berharga bagi Kita Semua

Dari sebuah ujian tesis, kita bisa mengambil pelajaran bahwa dunia akademik bukanlah ruang kosong yang hanya berisi teori, melainkan sangat erat dengan persoalan hidup.

Penelitian mahasiswa bukan sekadar catatan di rak perpustakaan, tetapi bisa menjadi inspirasi perubahan bagi dunia nyata.

Bagi mahasiswa, ujian ini adalah tanda bahwa perjuangan tidak sia-sia. Bagi dosen, momen ini adalah amal jariyah: ilmu yang ditanamkan akan terus hidup.

Bagi masyarakat, hasil penelitian ini bisa menjadi panduan untuk memperbaiki kualitas kerja, manajemen, dan kehidupan bersama.

Harapan dan Doa

Semoga ujian tesis hari ini tidak hanya melahirkan seorang magister baru, tetapi juga insan yang siap mengabdi dengan rendah hati. Gelar hanyalah simbol, yang lebih penting adalah tanggung jawab moral untuk membawa ilmu ke tengah masyarakat.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya." (HR. Ahmad)

Dengan bekal ilmu yang dimiliki, seorang lulusan pascasarjana diharapkan mampu menjadi manfaat, baik di lingkungan kerja, keluarga, maupun masyarakat luas.

Penutup

Ujian tesis hari ini memberi pesan mendalam: bahwa setiap perjuangan pada akhirnya akan menemukan buahnya. Seperti pepatah: "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian."

Perjalanan panjang penuh doa, keringat, dan kerja keras akhirnya tiba di puncak yang indah.

Semoga hasil penelitian yang diuji hari ini bukan hanya menambah deretan gelar akademik, tetapi juga menjadi ilmu yang bermanfaat sebagai cahaya yang akan menerangi jalan banyak orang.

Ilmu adalah amanah. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk menjaga dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya.

 

Ditulis oleh Tobari, Dosen Pascasarjana/FEB bidang Manajemen di UM Palembang. Alumni S2 Psikologi UGM (1998) dengan kekhususan Psikometri, telah menulis lebih dari 280 artikel dan 23 judul buku, juga sebagai penulis dan editor Majalah INKUIRI LLDikti Wilayah II.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun