Jadi kualitas ini tidak membedakan almamater apakah itu lulusan dari negeri  maupun swasta atau lulusan luar negeri, dapat diterima sesuai dengan kemampuan calon personal sesuai hasil seleksinya, ungkap Gubernur.
Pada kesempatan tersebut juga dalam sambutannya Ketua APTISI Pusat Dr. Ir. H. M. Budi Djatmiko, M.Si., MEI., menyampaikan bahwa APTISI Pusat pada tanggal 30 Maret 2022 akan melakukan perjanjian kerjasama SPK (Surat Perjanjian Kerjasama) bagi perguruan tinggi yang ingin mendapatkan hibah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Terpadu.Â
SIM Terpadu tersebut sudah dibuat oleh APTISI bersama Edufecta yang akan diberikan secara cuma-cuma kepada seluruh perguruan tinggi di Indonesia berupa sofware sistem informasi manajemen terpadu sebagai solusi digital kegiatan belajar dan manajemen kampus terintegrasi guna mendukung percepatan digitalisasi kampus di Indonesia yang dibuat dengan biaya lebih kurang  Rp. 5 Milyar, jelas Ketua APTISI.
Ketua APTISI mempersilahkan untuk datang tanggal 30 Maret 2022 di Universitas Gunadarma Jakarta, siapa yang sudah mau mendapatkannya lebih dahulu, dan mudah-mudahan dalam waktu 1 tahun ke depan seluruh perguruan tinggi anggota APTISI Â sudah terinstal semua software SIM Terpadu tersebut di seluruh Indonesia, jelasnya.
Juga disampaikan oleh Ketua APTISI bahwa perguruan tinggi di Indonesia saat ini berjumlah 4.522 perguruan tinggi yang berada di bawah Depdikbud, Depag dan Lembaga lainnya, dan akhir Juni 2022 di Bali akan diundang seluruh perguruan tinggi tersebut untuk  membicarakan juga MoU hibah software SIM Terpadu dimaksud, pungkasnya.Â
(Tobari-Wakil Sekretaris APTISI Wilayah II-A Sumsel Babel periode 2017-2021)
