Soekarno, Penyambung lidah rakyat Indonesia, Presiden pemimpin besar revolusi Indonsia. Dari sabang sampai marauke, empat perkataan ini bukanlah sekadar rangkaian kata ilmu bumi.
ia adalah merupakan suatu kesatuan kebangsaan,
ia adalah suatu kesatuan kenegaraan yang bulat kuat,
ia adalah kesatuan tekat kesatuan ideology yang amat dinamis,
ia adalah satu kesatuan cita cita sosial yang hidup laksana api unggun.
Dibawah pohon yang besar menghadap ke arah pantai dengan sapuan angin yang sejuk di sore hari saya bercengkrama dengan tokoh besar bangsa Indonesia, Bung karno.
"sebagai pemimpin besar bangsa Indonesia Bung sangat disegani oleh rakyat Indonesia bahkan dunia."
" Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat, aku besar karena rakyat, aku berjuang karena rakyat dan aku penyambung lidah rakyat." Saut Bung karno
"jalan hidup Bung tentu tidak mudah"
"tentu saja, aku dilahirkan dan dibesarkan dalam kemiskinan, bahkan bapakku tak mampu memanggil dukun bersalin untuk kelahiranku. Bapakku bekerja sebagai guru dengan gaji f 25 per bulan. Gaji itu digunakan untuk membayar sewa rumah sebesar f 10 per bulan hingga tersisa f 15. Dengan perbandingan kurs pemerintah f 3,60 untuk 1 dollar, kaluargaku hidup dengan uang sekitar 5 dollar setiap bulan.
Bapakku adalah orang yang keras, bapak menghukumku dengan kasar jika aku berbuat nakal, pernah sekali aku tidak sengaja menjatuhkan sarang burung dari pohon jambu, mengetahui hal itu bapak sangat marah. Akan tetapi dalam setiap kemarahannya itu selalu ada pelajaran yang disampaikan bapak.