Dalam momen pemilihan ketua OSIS para pemilih (siswa) dengan senang menyambutnya bukan karena mereka punya hak pilih tapi polae jamkos!!! Bodo amat siapa nanti yang terpilih,
Justru yang dagdigdug ya para pengurus OSISnya kalau yang kepilih nggak sesuai harapan lak yo mumet ndase!!! Untuk apa ketua OSIS dipilih oleh siswa, memangnya apa yang di harapkan siswa dari ketua OSIS, dan seberapa besar juga pengaruhnya ketua OSIS untuk siswa.
Justru kepala sekolah yang punya kedudukan paling tinggi di lembaga sekolah malah tidak dipilih oleh warga sekolah, padahal kebijakannya paling berpengaruh bagi seluruh warga masyarakat sekolah.
Iya kalau kebijakannya sesuai dengan warga sekolah kalau ga sesuai ya apa daya mek iso ngerasani tok ae.
Beda lagi kalau diadakan pemilihan umum kepala sekolah, para calon kepala sekolah berorasi menyampaikan visi misinya saling beradu kebijakan, mengobral janji supaya terpilih, jadi warga sekolah tinggal memilih saja mana yang sesuai.
Jika masa kepemimpinannya melenceng dari apa yang dijanjikan, warga sekolah mempunyai hak untuk melengserkan jabatannya. Dan itu pasti seru karena itulah belajar demokrasi yang sesungguhnya bukan belajar dari pemilihan katua OSIS
Pantas saja hasilnya mlempem, orang dulu pas disekolah belajarnya memilih pemimpin itu asal asalan dan setelah memilih bodo amat hasilnya.