Mohon tunggu...
T M Farhan Algifari
T M Farhan Algifari Mohon Tunggu... Freelancer - Perenung Profesional

Partisan dalam Ideologi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menakar Potensi Gerakan Mahasiswa pada Pelantikan Presiden 2019

14 Oktober 2019   23:31 Diperbarui: 15 Oktober 2019   10:30 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa menyampaikan orasi di Depan Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (24/9/2019). KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kemudian bangunlah jejaring mahasiswa tingkat nasional yang membumi dan tidak elitis. Memenuhi layar kaca dengan kedalaman substansial yang rendah bagi saya sangatlah memalukan dan memilukan. 

Sebab di satu sisi, kalian telah mengkhianati teman seperjuangan kalian yang barangkali tengah menghadapi situasi-situasi getir dan menyakitkan pasca-aksi, dan di sisi yang lain kalian mempertontonkan kelemahan gerakan mahasiswa dengan agenda-agenda yang masif tapi tidak terukur dan tidak substansial. 

Pepatah umum di kalangan mahasiswa, teori tanpa aksi adalah omong kosong sementara aksi tanpa teori tentu sia-sia. Tunjukkan pada masyarakat bahwa kalian kaum intelektual dan pengemban perubahan peradaban, bangun kesadaran masyarakat dengan tidak bertingkah seperti elite dan tidak memberi jarak sedikitpun antara mahasiswa dan masyarakat. 

Menyatu dengan masyarakat dan suarakanlah kegetiran mereka, bukan dengan meneriakkan agenda-agenda inkonstitusional yang tidak menyelesaikan masalah.

Pemerintah telah mengantisipasi gerakan masif pada saat pelantikan dengan menyiapkan puluhan ribu personel. Besar kemungkinan dari beberapa informasi yang saya dapat mahasiswa akan turun dengan jumlah yang besar. 

Akan tetapi tanpa dilengkapi perkakas intelektual yang mumpuni gerakan tersebut akan sia-sia dan terkesan hanya memberi panggung pada elite-elite mahasiswa demi kepentingan pribadi mereka yang kemudian mengatasnamakan rakyat Indonesia, entah rakyat yang mana.  

Selain itu gerakan tersebut sangatlah politis dan pasti ditunggangi oleh kelompok-kelompok yang ingin meningkatkan posisi tawar mereka di hadapan pemerintah. 

Bangun kepercayaan masyarakat pada mahasiswa dengan tidak menggerakkan massa pada momentum politis yang memberikan pembenaran pada masyarakat untuk mencurigai gerakan mahasiswa tersebut. Ingatlah bahwa idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh pemuda sebagaimana disampaikan oleh Tan Malaka. 

Pulanglah ke kampus dan berhenti menjadi aktivis reaksioner, bangun fokus isu dan konsolidasikan secara matang. Mahasiswa dengan beragam keilmuan seharusnya mampu memberikan solusi-solusi alternatif yang relevan dan realistis.

Kokohkan barisan, dan jadikan organisasi kampus sebagai media kaderisasi yang berbasis intelektual, sehingga gerakan mahasiswa tidak lagi dipandang sebelah mata.

Hidup Mahasiswa!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun