Mohon tunggu...
Tjitjih Mulianingsih Ws
Tjitjih Mulianingsih Ws Mohon Tunggu... Guru - Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Guru yang menyukai menulis dan berkebun

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Guru dan Kalimat-kalimat Ajaib

25 November 2018   21:00 Diperbarui: 26 November 2018   06:59 720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konduksi (doc pribadi)


Mengingat guru adalah menarik kembali kenangan masa belajar. Mengenang lagi beberapa orang guru mulai dari jenjang TK hingga kuliah, dari tempat les hingga mengaji. Baik yang didapat karena pengalaman sebagai murid, sebagai orang tua ataupun kini sebagai seorang guru.

Yang paling menarik dan selalu saya amati dari profesi seorang guru adalah bagaimana seorang manusia yang berprofesi guru dapat mengeluarkan kalimat-kalimat ajaib yang berakibat luar biasa bagi seorang muridnya. Berakibat positif atau negatif bagi kehidupan seorang manusia lainnya. 

Mungkin karena itulah seorang guru mesti bijak dalam mengeluarkan kalimat. Dari puluhan guru yang pernah mengajar, hanya beberapa orang saja yang masih teringat hingga kini karena kalimat-kalimat ajaibnya.

Yang pertama adalah seorang guru SD yang selalu bilang, "jangan takut dengan matematika!"

Setiap kali kami belajar matematika dan menemui kesulitan, dia akan mengulang-ngulang kalimat ini sembari mengusap punggung kami. Dan akibatnya luar biasa dan terasa efeknya hingga kini, meskipun sulit, rasanya saya tak pernah menyerah jika menghadapi soal-soal matematika. Spesial kalimat ini selalu saya ulang-ulang juga di kelas ketika sedang mengajar matematika.

Guru kedua yang masih teringat kalimatnya hingga kini adalah seorang guru mata pelajaran fisika yang mempunyai metode mengajar yang aneh, setiap kali dia masuk kelas dia hanya menerangkan kira-kira 10 menit, selebihnya dia hanya menemani kami sembari mengucapkan,"Bapak percaya kalian bisa memecahkan kesulitan dalam pelajaran Fisika."

Dia berkata begitu sambil berjalan keliling kelas melihat kami mengerjakan soal-soal fisika. Ajaibnya kami selalu bisa memecahkan soal Fisika dan jika menemui kesulitan biasanya kami pecahkan dengan berdiskusi.

Guru ketiga yang selalu saya ingat dan sebagian besar teman-teman SMA adalah seorang guru wanita yang mengajar kimia.  Hingga kini kami menjulukinya "The Legend." Selain mengajar kimia dengan baik, mengajar dengan hati, bu guru ini selalu bisa memotivasi kami untuk maju, merubah nasib.

Rasanya asik ketika belajar kimia dengannya. Waktu berjalan cepat. Bu Ida Farida namanya. Dia mengajarkan kami untuk berani memiliki mimpi.  Kalimatnya yang terkenal adalah,"jangan menyerah, kamu pasti bisa!"

Dengan melihat contoh-contoh pengalaman di atas maka benarlah ucapan Dan Rather,"Mimpi berawal dari seorang guru yang mempercayaimu. Yang menarik, mendorong, membawamu ke dataran tinggi, kadang ia menusukmu dengan tombak tajam bernama kebenaran."

Seorang guru seharusnya bisa mendorong muridnya untuk mengetahui mimpinya, mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga dapat mencapai cita-citanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun