keterangan foto: harga alpukat di Western aurstralia dan di wollongong, hampir sama. Berkisar antara 4,50 -5 dolar. Kalau yang kecil dan mutunya kurang, dijual dengan harga "murah" ,yakni 3 dolar perbuah./foto di ambil dari salah satu mall di Figtree- kota Wollongong/ tjiptadinata effendi
Masyarakat Indonesia dan masyarakat Australia ,kompak dalam hal:” sama sama heboh”. Tapi heboh dalam masalah yang berbeda.Di Indonesia masyarakat mengritik Pemerintah,yang dianggap tidak mampu mengendalikan harga barang kebutuhan pokok,khususnya harga daging sapi.. Justru di Australia, masyarakat mengritik para petani,karena dianggap menjadi penyebab meroketnya harga buah Alpukat.
Dalam bulan terakhir, media di Indonesia menulis tentang kehebohan masyarakat luas,karena harga daging mencapai Rp.120.000 per Kg. Malahan pernah mencapai angka Rp.140.000,- per Kg.
Dibandingkan dengan harga daging sapi di Australia yang berkisar antara 6 – 7 dolar atau setara Rp.70.000,-- ada selisih harga , yang cukup jauh dibandingkan dengan daging sapi di Indonesia . Bagi warga Australia ,makan daging bukan makanan elite, karena siapapun bisa beli daging sapi.
Sebagai gambaran ,gaji rata rata disini berkisar antara 4000 - 5000 dolar per bulan,ukuran karyawan staf biasa,sedangakan untuk yang sudah level manager keatas, gaji minimal 6000 dolar keatas.
Ternyata bukan hanya masyarakat Indonesia saja yang heboh, tetapi juga heboh ini melanda warga Australia. Tapi heboh yang berbeda. Yakni tentang harga buah Alpukat yang meroket dari 2 dolar atau senilai Rp.20.000 ,-- per Buah,belakangan merangkak naik menjadi Rp.35.000 ,per buah dan kini mencapai 4,5 dolar atau hampir Rp.50.000 per buah.
Bagi kita di Indonesia,nggak makan buah alpukat juga nggak masalah, tapi bagi warga Australia,buah alpukat menjadi hampir setara dengan makanan pokok. Karena di sandwitch mereka ada alpukat, dimenu salad juga ada potongan alpukat.
Bahkan ABC Radio Australia Mengangkat Topik:”