Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rasa Kecewa, Merusak Hubungan Baik

18 Februari 2017   21:49 Diperbarui: 18 Februari 2017   22:24 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto ilustrasi : dokumentasi pribadi

Rasa Kecewa , Merusak Hubungan Baik

Untuk merawat hubungan persahabatan dan kekeluargaan,butuh waktu bertahun tahun. Tapi semua usaha yang dilakukan selama kurun waktu yang panjang,dapat rusak hanya dalam waktu singkat. Salah satu penyebabnya adalah rasa kecewa yang mendalam.Rasa kecewa bisa datang dari dua sisi,yakni karena faktor eksternal yang berasal dari luar diri kita,tapi juga bisa berawal dari dalam diri ,atau gabungan dari keduanya.Kalau sekedar hanya mengetahui akibat negati dari rasa kecewa,tentu tidak akan mengubah keadaan, Karena itu,jangan pernah menganggap rasa kecewa sebagai hal yang sepele,karena dapat berakibat rusaknya hubungan kekeluargaan atau hubungan persahabatan yang sudah dibangun bersusah payah. Perlu ada upaya untuk mencegahnya.

Bagaimana kita dapat mencegahnya?

Sebelum sampai ketahap bagaimana kita dapat melakukan upaya preventif ,tentu perlu kita pahami terlebih dulu,mengapa kita bisa kecewa? Rasa kecewa ,timbul secara serta merta,disaat kita menemukan fakta di lapangan,bahwa apa yang terjadi,ternyata tidak sesuai dengan harapan kita. Bahkan terkadang, bukan hanya tidak seperti yang ada dalam angan angan,bahkan justru bertolak belakang, Semakin tinggi dan besar harapan yang kita lambungkan,akan semakin memperdalam jurang kekecewaan,bilamana kenyataannya,yang terjadi justru sebaliknya.

Rasa kecewa bisa datang dari mana saja dan penyebabnya,bisa apa saja,termasuk hal hal yang sesungguhnya hanyalah hal sepele dan tidak penting. Akan tetapi,karena kita sudah menciptakan harapan yang begitu besar ,maka hal kecilpun dapat menyebabkan hadirnya rasa kecewa mendalam.

Bagaimanapun ,orang yang dianggap sudah mengecewakan ,sudah minta maaf,tapi sejak saat itu ,"rasa" persabahatan dan kekeluargaan sudah ternoda. Kata "rasa" sengaja diberikan tanda petik,untuk mengingatkan kita,bahwa bilamana dianalogikan dalam hal makanan,maka dapat digambarkan, bagaikan makanan mahal,.namun rasanya kurang pas.Baik karena tawar,maupun karena terlalu asin atau asam.Lupa satu sendok garam atau kelebihan satu sendok garam,dapat menciderai rasa makananan tersebut,yang dibeli dengan harga yang mahal. Begitu juga halnya dengan hubungan persahabatan dan kekeluargaan,yang sudah dibina selama bertahun tahun,dapat ternodai rasanya,karena rasa kekecewaan.

Merasa Kurang Dihargai

Manusia itu memang unik. Ingin selalu dihargai dan menjadi pusat perhatian. Seringkali lupa,bahwa ,seperti halnya diri kita,orang lain juga akan merasa senang bila kita hargai dan berikan perhatian. Tapi karena terfokus pada kepentingan diri sendiri,maka hanya memandang dan berpikir dari sisi harga diri ,tanpa peduli keadaan dan situasi.

Misalnya, ketika menghadiri undangan, apalagi di jakarta,maka perlu usaha dan upaya cukup keras untuk bisa hadir. Pertama,berkendara mungkin selama satu jam atau lebih,menghadapi kemacetan atau mungkin harus bayar taksi yang argonya,sekali jalan mendekati angka Rp.100.000,-- Dalam bayangan diri ,begitu kita turun dari kendaraan ,akan disambut oleh tuan rumah dan diantarkan duduk ditempat terhormat. Karena merasa selama bertahun tahun,telah menjalin hubungan baik.

Tapi ternyata ketika tiba di lokasi pesta dan memasukki ruangan resepsi,"hanya' disambut oleh salah satu anggota panitia, karena tuan rumah, sibuk menyalami tamu tamu lainnnya. Bahkan ketika berkesempatan bersalaman dengan tuan rumah,hanya sempat berbicara dua tiga kalimat ,karena tuan rumah,sudah harus mengalihkan perhatian pada tamu lain,yang juga ingin menyalaminya.

Karena sudah membayangkan,bakalan disambut secara khusus,karena merasa sangat dekat dengan tuan rumah atau mungkin merasa pernah berjasa padanya,maka pada saat itu sudah tercipta rasa kecewa. Wajah yang tadinya ceria,berubah menjadi murung. Bahkan selama resepsi berlangsung, walaupun tuan rumah , sekali lagi menyempatkan diri untuk  menyalami dan mengucapkan terima kasih dan mohon maaf,karena tidak dapat melayani ,tapi rasa kecewa yang sudah terjadi,tidak terobati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun