Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Bisa Mabuk, Tidak Hanya Karena Minum Alkohol

5 Maret 2017   19:02 Diperbarui: 5 Maret 2017   19:05 1173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
orang bisa mabuk,tidak hanya karena minum alkohol/ilustrasi dok,pri

Orang Mabuk,Tidak Hanya Karena Minum Alkohol

Banyak orang yang berpikir bahwa yang bisa membuat orang mabuk adalah segala macam zat minuman yang mengandung alkohol. Sehingga hanya terfokus pada satu titik saja,yakni menjauhkan diri dari bahaya alkohol.Karena pola pikir hanya terpancang pada satu titik kelemahan saja,maka secara tanpa sadar menjadi lengah. Akibatnya,bebas dari mabuk akibat menegak alkohol,tapi terjerumus oleh beragam mabuk lainnya,yang tidak kurang bahayanya bagi keselamatan diri dan keluarga.

"Yang penting,saya tidak menyentuh akohol ,berarti saya sudah aman".kira kira begitu cara berpikir orang banyak. Padahal ada puluhan penyebab yang dapat menyebabkan orang mabuk,walaupun tidak mengonsumsi alkohol. Misalnya:

  • mabuk kesedihan
  • mabuk kebencian
  • mabuk angan angan
  • mabuk kesenangan
  • mabuk kesuksesan
  • mabuk kebencian
  • mabuk pujian
  • mabuk laut
  • mabuk darat
  • dan seterusnya

Walaupun penyebab mabuknya total berbeda,tetapi efek yang ditimbulkan adalah sama,yaitu ,kehilangan kontrol diri Orang yang mabuk,entah karena alasan apapun,merasa diri paling hebat ,karena tidak ada pesaing lagi. Ia adalah satu satunya yang terbaik,terpintar,tersukses,terhebat ,tersaleh,terhormat dan seterusnya Bila kita menyimak sejarah, berulang kali, serdadu serdadu yang sebelumnya sudah memenangkan berbagai pertempuran, kemudian merayakan kemenangan mereka hingga ,mabuk mabukan dan  tidak sadar diri. Sehingga dengan mudah mereka dikalahkan. Mabuk kemenangan telah menghancurkan segala galanya.

Kendati tidak ada hubungan sama sekali dengan minum alcohol atau tuak, tetapi efek negative yang diakibatkan oleh nya tidak kurang mengerikan dibandingkan dengan mabuk akibat menegak  minuman alkohol.Untuk membahas keseluruhannnya ,mungkin akan terlalu panjang dan membosankan untuk dibaca.Salah satu contoh adalah :"mabuk kemiskinan"

Mabuk Kemiskinan

Gaya orang kaya mabuk memang berbeda dengan mabuknya orang miskin, Orang yang kaya ,mabuk  kesuksesan,mabuk harta,mabuk wanita ,mabuk jabatan, Tapi mabuknya orang miskin,walaupun beda gaya,beda nada dan lagu,tapi tak kalah dahsyatnya untuk menghancurkan kehidupan seseorang.

Bagi yang sudah pernah mengalami, bagaimana rasanya hidup bertahun tahun dalam kemiskinan , bisa membayangkan dan merasakannya kembali. Setiap hari ,waktu serasa berhenti berjalan.Menit menit serasa berjalan sangat lamban Satu jam serasa sudah berhari hari dan. sehari dirasakan bagaikan berminggu minggu.

Ketika malam tiba, berdoa dan berharap, semoga besok pagi ,ketika bangun, semuanya sudah berubah. Terkadang pikiran menjadi ngawur dan berdoa,semoga kemiskinan ,kemelaratan dan penderitaan yang sedang dialami,hanyalah sebuah mimpi buruk. Namun ternyata keesokkan harinya ,ketika matahari terbit, kembali harus menjalani hidup yang sama,yakni : tidak ada uang untuk makan, utang belum bisa dibayar tidak ada uang untuk beli obat anak listrik dicabut petugas PLN karena 3 bulan nunggak tidak ada lagi yang bisa dijual untuk dijadikan uang belum dapat pekerjaan yang memadai .Merasa sebagai kepala keluarga ,diri kita sungguh sungguh tidak berguna. Frustuasi ,depresi atau apapun namanya,seakan sudah mengerogoti diri lahir bathin.

Jangan Pernah Menyerah

Karena orang yang putus asa atau menyerah terhadap kesulitan hidup,maka sesungguhnya sudah mati,walaupun masih hidup. Karena orang yang putus asa,sudah tidak lagi menempatkan sebuah pengharapan di dalam dirinya. Merasa bahwa selama ini doanya sia sia belaka. Maka  jalan terbaik adalah jangan pernah membiarkan  rasa putus asa menguasai diri kita,betapapun pahitnya terasa perjalanan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun