Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Napak Tilas Kehidupan

9 Januari 2016   19:54 Diperbarui: 9 Januari 2016   21:46 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Keterangan foto: Pasar Tanah Kongsi di tahun 70 an.Disinilah tepatnya kami tinggal bertahun tahun (tjiptadinata effendi)

secuil epiloog:

.... ketika menginjakkan kaki ditempat dimana kami dulu tinggal dan hidup menderita bertahun tahun

,tanpa sadar membuat saya merindimg,..Terbayang putra kami yang bernama irman dan  belum genap 4 tahun sudah bangun subuh dan ikut membantu mengumpulkan  sabuk kelapa,, dimans pada usia ini, seharusnya ia masih tidur dalam pelukan ibunya.......

tampk putra  kami terbaring sakit dan tak seorangpun mau meminjamkan uang,,,untuk berobat,,sehingga cincin kawin saya jual...Bagaikan terhanyut dalam mimpi buruk,,,untuk sesaat kerongkongan saya bagaikan tercekat....dan tak kuasa menahan jatuhnya air mata.........."

 


 Napak Tilas Kehidupan

Menuliskan cuplikan kisah kisah hidup ,dimedsos tidaklah berakhir sekedar bacaan yang mungkin dianggap menarik , inpiratif atau bermanfaat bagi para pembaca..Karena ternyata para pembaca yang mengetahui nama nama lokasi tempat tinggal dan tempat kejadian yang disebutkan, ingin memastikan apakah yang dituliskan sesungguhnya sebuah realita ataukah sekedar mencari sensasi murahan,untuk menarik simpati .

Beberapa cuplikan yang pernah saya postingkan selama ini adalah :

  • Tetang kehidupan kami di Pasar Tanah Kongsi di kota Padang’
  • Tentang kami pernah jualan kelapa disana
  • Bahwa istri saya Lina pernah menjadi guru selama lebih dari 10 tahun
  • Bahwa rumah orang tua saya adalah di jalan Kali Kecil III di Pulau Karam

Ternyata adalah sebuah surprise bahwa orang tidak hanya sekedar membaca kisah kisah hidup kami,melainkan sungguh sungguh mencari tahu, apakah yang ditulis itu benar adanya. Buktinya berturut turut saya dapatkan pesan inbox di Facebook, yang antara lain menanyakan:
Kakek saya tinggal di Pasar Tanah Kongsi juga, Opa persisnya tinggal dimana?

  • Kalau ke Padang , mampir ya dirumah kami di Tanah Kongsi
  • Oma dan Opa saya ,tinggal di Pulau karam, om kenal nggak ,namanya…..?
  • Saya cucunya ncek ,,,yang tinggal di sudut pasar ,Om masih ingat nggak?
  • kami dulu tinggal disamping rumah One,orang Pariaman , masih ingat ndak Om?
  • saya dulu yang sering bantu Om di kedai,sekarang sudah punya mantu,,ingat ya Om?

Ada banyak lagi pertanyaan , yang hampir senada,untuk memastikan apakah benar ,kami pernah tinggal bertahun tahun di Pasar kumuh yang bernama Tanah Kongsi tersebut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun