Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mewariskan Tulisan Kita untuk Menjadi Milik Bangsa, Kenapa Tidak?

21 Oktober 2014   00:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mewariskan Tulisan Kita untuk Menjadi Milik Bangsa ,Kenapa Tidak?

Sesungguhnya setiap orang dapat mewariskan sesuatu untuk ibu Pertiwi, sehingga warisan yang kita tinggalkan ,akan abadi menjadi milik bangsa . Terinspirasi dan termotivasi oleh komentar Kompasianer Senior Bapak Thamrin Dahlan , pada tulisan saya yang berjudul:” Jangan Pernah Menyerah, PercayalahSelalu Ada Jalan “, yang saya kutip seperti dibawah ini:

“Tulisan Uda selalu memberikan semangat bagi pembaca, Alangkah baiknya apabila kumpulan tulisan itu di terbitkan dalam sebuah buku (atau sudah ?), sehingga kisah nyata inspiratif itu akan abadi menjadi milik bangsa” (Thamrin Dahlan)

Malam harinya , kalimat ini seperti beresonansi di dalam jiwa saya.Bahkan sampai saat ini ,masih saya rasakan energy dari pesan moral tersebut.

Saya mencoba merenungkan maknanya dantiba tiba ,bagaikan tersadar dari lamunan pajang ,saya baru menyadari bahwa memang benar,sesungguhnya setiap orang dapat mewariskan sesuatu untuk nusa dan bangsa. Dan sebagai seorang penulis,kumpulantulisan tulisan kita, dapat dihimpun dan dikemas dalam ujud sebuah buku. Yang kelak akan menjadi warisan bagi generasi muda dan secara abadi menjadi milik bangsa,seperti kata kata yang terangkai dalam pesan.

14138016041512153526
14138016041512153526

Setiap Orang Bisa

Untuk menulis dan menjadikannya sebuah buku,sesungguhnya tidaklah sulit,yang penting ada niat dan kemauan. Usah kita membayangkan untuk naik cetak 5 ribu atau apalagi 10 ribu eksemplar. Cukup menargetkan 100 eksemplar buku,sudah cukup untuk memotivasi kita untuk mempersiapkan rencana tersebut.

Pada awalnya saya juga ragu,apakah mungkin saya bisa menyelesaikan naskah untuk dijadikan buku? Namun setelah berbicara dengan orang orang yang sudah berpengalaman, saya menjadi terinspirasi dan termotivasi. Caranya adalah,terlebih dulu kita harus menetapkanisi atau content dari buku yang akan dipersiapkan.

Garis Besar isi buku:


  • Kata Pengantar
  • Ucapan Terima kasih
  • Bab I – pendahuluan
  • Bab II – III- IV – V –VI-VII
  • Bab VIII – Kesimpulan
  • Penutup.
  • Daftar pustaka
  • .Gambar gambar pendukung


[caption id="attachment_348752" align="alignleft" width="187" caption="buku ini dicetak ulang 8 kali di Elekmedia Komputindo/tjiptadinata /effendi"]

14138017041152478286
14138017041152478286
[/caption]

Mulailah Menulis Sekarang

Kalau niat sudah mantap ,maka mulailah menulis sekarang .Ada pepatah kuno,,yang tetap up todate untuk diterapkan adalah : “Don’t wait ,until to-morrow, what you can do today, because to-morrow maybe too late”

Jangan tunda hingga besok, apa yang dapat dikerjakan pada hari ini, karena esok mungkin sudah terlambat.Karenamenunuda, berarti melewatkan kesempatan, Semakin sering kita menunda, maka pada akhirnya apa yang direncanakan akan gagal. Karena untuk memastikan agar rencana untuk menerbitkan sebuah buku, kita harus merancang dan memantapkan diri.

Langkahyang harus ditempuh


  • Mulailah menulis apa saja yang teringat
  • tidak usah pusingkan tentang tata bahasa dan kesalahan ketik.
  • Gunakan bahasa sederhana, jangan gunakan bahasa :”langit”
  • Hindari mengunakan terlalu banyak istilah asing
  • Hindari kata kata yang vulgar ,dalam konteks apapun
  • Tulislah secara sederhana dan mudah dipahami
  • Targetkandalam sehari ,minimal 3 halaman ,
  • berarti dalam satu bulan sekitar 90 halaman
  • Dalam waktu 2 bulan, naskah buku sudah siap
  • Mulailah memilah milah tulisan kita berdasarkan bab
  • Sementara dalam tahap setting bab, kesalahan ketik bisa diedit.

Urusan lain Serahkan ke Editor /Penerbit

Kalau naskah sudah siap, maka carilah Penerbit yang bisa diajak kerja sama,Misalnya ada Pak Thamrin Sonata, Kompasianer Senior, yang sudah banyak asam garam dalam dunia cetak mencetak dan penerbitan. Beliau sangat piawai dalam edit mengedit. Tinggal finishing touch nya ,maka anda sudah menjadi Penulis Buku! Mudah kan? Nah, tunggu apa lagi, mulailah mengumpulkan tulisan yang sudah dipostingkan,ditambah dengan tulisan baru .

Jadilah Penulis yang akan mewariskan bukunya untuk generasi muda Indonesia!

Mount Saint Thomas, 20 Oktober, 2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun