[caption id="attachment_361571" align="aligncenter" width="455" caption="menanti surat sakti pak presiden/ft, tjiptadinata effendi"][/caption]
Gallery Photo - Warga Tumpah Ruah Terima Kartu Sakti Jokowi di Kantor Pos Pusat
Siang ini, kami ke Kantor Pos Pusat yang berlokasi di Jalan Benteng Utara, Pasar Baru Jakarta Pusat. Begitu memasuki pekarangan kantor pos tampak pemandangan yang luar dari biasanya. Sepeda motor penuh, malang melintang dan kendaraan roda empat yang memenuhi hampir seluruh lapangn parkir yang ada disana.
Tidak terlihat tenda yang memadai, melindungi mereka dari sengat matahari di tengah hari bolong ini. Berjam-jam berdiri atau duduk dilantai kumuh hanya untuk menantikan surat sakti pak Presiden. Sungguh terasa sangat menyakitkan bagi yang melihat apalagi yang langsung merasakannya.
Penulis hanya berdiri tidak sampai satu jam di terik matahari sudah basah dengan keringat. Apalagi mereka yang sudah sejak awal menanti disana
[caption id="attachment_361572" align="aligncenter" width="300" caption="sepeda motor bertumpuk di laman kantor pos pusat/tjiptadinata effendi"]

Saya coba mendekati kerumunan orang banyak dan bertanya, mengapa mereka antrian disana? Jawaban singkat :” tunggu kartu sakti Pak Jokowi . Maaf saya lagi menyimak ya pak “, kata si mbak tidak ingin diganggu.
[caption id="attachment_361577" align="aligncenter" width="300" caption="ft di kantor pos pusat/tjiptadinata effendi"]

Karena mereka sedang menunggu nomernya dipanggil. Menyaksikan pemandangan ini, setiap orang yang punya hati,pasti akan terenyuh. Semua mendengar dan menanti.seolah mendengarkan pengumuman pemenang undian.
[caption id="attachment_361573" align="aligncenter" width="300" caption="nomer ada di daftar,tapi tidak dipanggil/tjiptadinata effendi"]

Tidak ingin mengganggu warga yang begitu antusiasnya menantikan nama dan nomernya dipanggil,maka saya hanya menyaksikan warga ,dengan perasaan bergalau. Mereka begitu mendambakanuluran tangan . Mungkin kecil dan tak berarti bagi orang lain,tapi bagi mereka adalah sesuatu yang sangat berarti.
[caption id="attachment_361575" align="aligncenter" width="300" caption="rela mengendong anak berjam jam.demi surat sakti/tjiptadinata effendi"]

Ada yang harus menunggu hingga tanggal 5 Januari. 2015
Namun tidak semua yang hadir kebagian karena panitia melalui alat pengeras suara, berulang kali mengumumkan bagi warga yang namanya belum dipanggil, agar datang pada tanggal 5 januari tahun 2015. Mengapa bisa terjadi demikian? Tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan ini. Namun yang jelas sebagian dari warga pulang dengan kecewa dan tangan hampa. Sebuah penantian yang sia sia.
[caption id="attachment_361576" align="aligncenter" width="300" caption="surat sakti ,secerca harapan/tjiptadinata effendi"]

Perlu Pengaturan yang lebih seksama
Belajar dari kejadian ini,mungkin petugas bisa lebih tanggap untuk yang akan datang, agar warga yang datang karena dapat undangan dilayani sehingga semuanya mendapatkan jatah mereka.Bagi orang orang kecil mengeluarkan uang untuk sewa bemo ataupun kendaraan lain, betapapun kecilnya,akan menjadi sesuatu yang menyakitkan bagi mereka, karena ternyata sebagian warga pulang dengan tangan hampa setelah masa penantian berjam jam dengan sia sia
Jokowi tidak mungkin bisa mengurus hingga hal hal seperti ini, namun seyogyanya ,aparat pemerintah dapat mendukung dengan sepenuh hati. Hingga warga jangan lagi dikecewakan.
Jakarta, 24 Desember, 2014
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI