Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kurang Tidur Berpotensi Picu Alzheimer

18 Februari 2017   20:17 Diperbarui: 18 Februari 2017   20:45 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber bacaan dan ilustrasi foto : majalah " Australian's Guide to Healthier Living",

Sesungguhnya,tanpa perlu menelusuri  mesin pencari google untuk mencari tahu,mengapa kualitas tidur yang jelek atau gangguan tidur yang sering terjadi,berpotensi menyebabkan peluang terjadinya petaka bagi diri, setiap orang pasti sudah pernah merasakan dalam hidupnya.

Akibat kurang tidur,baik karena bergadang nonton sepak bola ,maupun habis berhura hura di night club atau bagi kaum wanita menonton sinetron Korea ,hingga ayam berkokok,maka tidak pake tunggu lama lama,akibatnya sudah dapat dirasakan secara nyata.

Misalnya,ketika bangun merasa pusing,sempoyongan,sakit kepala,rasa mual dan tidaklagi dapat berpikir secara jernih. Akibatnya pergi kedokter,dikasih resep,beli mahal mahal,tapi koq nggak sembuh sembuh dok? Jangan jangan dokternya,kurang pintar atau obatnya kurang manjur.Ganti ke dokter yang bertugas di rumah sakit internasional,dengan harapan pasti lebih pintar dan kasih obat patent. Setelah periksa sana sini,dikasih nasihat agar tidur lebih awal dan jauh dari kebisingan,terus dikasih resep obat. Lumayan,satu resep lebih dari satu juta rupiah.Tapi demi untuk sembuh,ya dibeli. Namun hasilnya adalah sami mawon, tidak ada perubahan apapun. Bangun pagi tetap sempoyongan dan sakit kepala tidak kunjung mereda. Lagi lagi yang disalahkan dokter,padahal penyebab gangguan kesehatan,sudah dipahami,yakni kurang tidur atau kualitas tidur yang jelek.

Jauh Lebih Menakutkan

Tapi menurut Majalah kesehatan yang terbit di Australia:" Australian's Guide to Healthier Living",yang dibagikan secara gratis,petaka yang dapat ditimbulkan oleh karena kurang tidur atau kualitas tidur yang jelek,jauh lebih menakutkan,daripada apa yang kita ketahui selama ini.

Yakni dapat memicu terjadinya:

  1. Alzheimer
  2. gangguan jantung
  3. tekanan darah tidak stabil
  4. stroke
  5. diabetes
  6. menurunnya gairah seksual

Pengaruhi Keharmonisan Rumah Tangga

Disamping dapat menjadi pemicu berbagai gangguan kesehatan yang menakutkan,termasuk menjadi pemicu Alzheimer,menurut sumber,secara tidak langsung,akan mempengaruhi keharmonisan rumah tangga. Kurang tidur atau kualitas tidur yang jelek,akan mengakibatkan  orang menjadi :

  • temperamental
  • menciptakan sikap acuh tak acuh terhadap pasangan hidup
  • kegairahan seksual dapat mencapai titik nol
  • hilangnya keceriaan dalam hidup berumah tangga
  • bersikap apatis

dan tak kurang bahayanya,gerakkan menjadi lamban.Misalnya ketika sedang mengendarai kendaraan, pada saat ada mobil yang berhenti secara tiba tiba,maka perintah otak untuk menginjak rem seketika,terlambat direspon dua atau tiga detik oleh gerak relfek kaki. Akibatnya,kecelakaan  yang seharusnya dapat dihindari,justru terjadi,karena gerak reflek menjadi lamban,karena kurang tidur atau tidur yang tidak pulas berkepanjangan.

Renungan diri:

Nah, mengapain nonton sepak bola atau sinetron hingga pagi? Karena hasil penelitian,sudah membuktikan,akibat kurang tidur atau tidur yang terganggu terus menerus,adalah penyebab segudang petaka. Kalau sudah terlanjur mengalami kecelakaan atau serangan jantung atau  alzheimer,mau nonton juga sudah tidak asyik lagi kan? Karena itu,always be the master of your self. Jangan biarkan diri kita diperbudak nonton sepak bola atau sinetron Korea atau apapun ,yang dapat menyebabkan petaka bagi diri kita. jangan lupa bila kita terjerat petaka,maka yang menderita bukan cuma diri kita pribadi,tapi ikut serta seluruh anggota keluarga kita .Masih tega melakukannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun