Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Jangan Jual HP Bekas secara Serampangan

2 Juli 2014   19:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:48 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14043001741398110367

[caption id="attachment_345983" align="aligncenter" width="450" caption="Sumber: Shutterstock"][/caption]

Jual HP Bekas Dapat Uang 300 Ribu, Barang Belasan Juta Rupiah Diboyong Orang

Merasa yakin dengan mengeluarkan SIM card HP sudah siap untuk dijual akibatkan kerugian belasan jutaan rupiah. Pagi ini saya chatting dengan teman saya yang tinggal di Kemayoran di Jakarta. Mengeluh bahwa putranya baru saja kecolongan. Barang pesanannya dari Singapore berupa satu perangkat Handycam dan alat rekaman seharga 1.400 Singapore dollar atau senilai lebih kurang 14 juta rupiah amblas. Pada awalnya saya tidak menangkap maksudnya. Apa hubungan antara jual HP bekas dan hilangnya barang pesanannya.

Setelah dijelaskan saya baru memahami, ternyata putranya baru 2 hari lalu menjual HP bekas karena sudah ada HP baru. Ia merasa dengan mengeluarkan SIM card dari HP, maka semua sudah clear atau siap untuk dijual. Sama sekali tidak menduga bahwa kendati SIM card dikeluarkan, semua data masih tersimpan dalam memory telepon.

Nah, salah satu dari catatan penting yang tersimpan dalam arsip HP adalah komunikasi antar putranya dengan seorang yang barusan pulang dari Singapore

“ Bun, gua baru pulang dari Singapore. Pesanan lu ada gua bawa. Harganya S.$.1.400.- ada kuitansinya sekalian di sini. Gua langsung ke Bandung. Tapi sudah titip pesan sama orang rumah. Lu bisa jemput atau suruh orang lu. Alamat gua lu kan tahu di Apartement boulevard Lt........"

“OK. Seng. Thanks ya.. besok gua suruh orang ke sana. Urusan kekurangan uang ntar lu pulang dari Bandung ya”

Pelaku Melihat Peluang dan Amblaslah Belasan Juta Rupiah

Nah, ketika keesokan harinya si Bun nyuruh orang menjemput barang pesanan, ternyata sudah ada yang lebih dulu ”menjemput”. Ia Kaget dan terus menelpon ke kaunter di mana ia menjual HP-nya kemarin. Tapi jawaban dari sana, tiap hari ia jual beli puluhan HP, mana mungkin bisa menghafal siapa yang membeli HP Bun.

Mau lapor polisi, urusan akan semakin panjang. Maka Bun hanya bisa menyesali keteledorannya. Akibatnya, dapat uang 300 ribu, tapi kehilangan barang belasan juta rupiah.

Kejadian pada satu orang, bisa terulang pada orang lain

Walaupun HP yang mau dijual tidak ada rahasia apa-apa, tapi alangkah baiknya kita menyediakan minimal 30 menit untuk menghapus semua data yang ada. Tidak ada orang yang senang bila foto-foto istri atau keluarganya diobral di sembarang tempat. Juga tidak ada orang yang suka foto-foto pribadi bersama istriberada di tangan orang yang tidak dikenal. Bahkan kemungkinan lain, bisa menjadi objek pemerasan dengan cara manipulasi foto-foto yang sudah ada.

Kejadian yang bisa menimpa orang lain, bukan tidak mungkin menimpa diri kita atau anggota keluarga kita. Karena mungkin bukan hanya kita yang bisa dirugikan, tetapi orang lain yang nomornya terekam dalam komunikasi via SMS ataupun ada di data kontak. Sangat mudah, hanya perlu kesabaran sedikit, antara lain hapus semua:


  • Nama dan nomer yang ada pada kontak

  • Pesan inbox

  • Pesan terkirim

  • Draft

  • Arsip

  • Foto-foto

  • Album foto

  • Rekaman komunikasi via SMS

  • Daftar yang ada pada log

  • check and recheck dan pastikan semua data sudah terhapus

Hal ini amat penting untuk menghindarkan kerugian yang tidak diingini baik untuk diri sendiri maupun untuk teman dan keluarga yang nomornya tersimpan dalam data HP.

Semoga tulisan kecil ini ada manfaatnya. Karena lebih baik mencegah daripada menyesal setelah terjadi sesuatu.

Perth, 02 Juli, 2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun