Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hindari Memata-matai Pasangan Hidup

15 Februari 2017   08:43 Diperbarui: 15 Februari 2017   09:33 1107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.free.image.dreamstime.com

Hindari Memata Matai Dalam Kehidupan Berkeluarga

Salah satu penyebab yang terbanyak menciptakan keretakan ,bahkan perpecahan dalam kehidupan berumah tangga ,adalah memata matai pasangan hidup. Entah dilakukan oleh suami terhadap istri atau sebaliknya dilakukan istri terhadap suami .Serta mungkin saja,saling mematai matai.

Secara diam diam,ketika pasangan hidup sedang mandi atau sedang tidur, istri atau suami mulai memeriksa sms atau What's App yang masuk. Bahkan tega memeriksa isi dompet suami atau tas istri,tak ubahnya bagaikan petugas KPK sedang menyelidiki tersangka pelaku tindak kejahatan .

Status : resmi suami dan istri . Tinggal bukan hanya satu atap,tapi satu kamar dan satu tempat tidur.Tapi mengapa orang sampai tega melakukan hal ini terhadap pasangan hidupnya sendiri? Bukankah dengan jalan memata matai pasangan hidup ,berarti kita sudah mencurigainya atau setidaknya menyangka,bahwa pasangan hidup kita sudah melakukan tindakan  penyelewengan? Kalau meminjam istilah yang lagi beken belakangan ini,bukankah hal ini,merupakan penistaaan terhadap nilai nilai pernikahan,yang diresmikan dihadapan Tuhan,sesuai ajaran agama masing masing? Atau apakah mungkin,ketika suami atau istri tertidur,orang menganggap bahwa Tuhan juga tertidur? Sehingga seperti maling,mengendap ngendap memeriksa HP ,membuka dompet atau tas dan meneliti satu persatu isinya?

Multi Penistaan

Dengan memata matai pasangan hidup,sesungguhnya sudah terjadi penistaan ganda atau multi penistaan,yakni:

  1. melakukan penistaan terhadap nilai nilai pernikahan yang suci
  2. melakukan penistaaan terhadap harkat dan martabat pasangan hidup
  3. melakukan penistaan terhadap diri sendiri,karena bertingkah laku sebagai maling
  4. melakukan penistaan terhadap nilai kemanusiaan itu sendiri

Kalau Merasa Ada Sesuatu Menganjal,Mengapa Tidak Dibicarakan ?

Bila merasakan ada sesuatu yang mengganjal dihati,entah itu prilaku suami atau istri,mengapa tidak dibicarakan dari hati kehati? Mengapa harus bertindak dan memperlakukan pasangan hidup,seakan berniat mau melakukan OTT atau operasi tangkap tangan?

Jangan Sampai Kita Merancang Petaka Bagi Keluarga Sendiri

Aneh memang,tapi banyak fakta membuktikan,bahwa entah sadar ataupun tidak,pasangan suami istri,bahkan merancang sendiri,petaka bagi kehidupan mereka. Bayangkan, secara diam diam merencanakan dengan matang,mengintip ketika pasangan lengah atau sedang mandi ,maupun tertidur pulas. Mengendap bagaikan maling dalam rumah sendiri,hanya untuk dapat menjebak orang yang katanya satu satunya yang dicintai di dunia ini?

Sesungguhnya,dengan merancang dan merencanakan untuk menjebak pasangan hidup sendiri,orang sudah menghianati janji pernikahannya. Yang diucapkan atas nama Tuhan dan dihadapan saksi ,akan saling setia dan saling mencintai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun