Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Angklung Pecahkan Record Dunia

15 September 2014   03:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:41 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1410699769450933480

Angklung Pecahkan Record Dunia

[caption id="attachment_342718" align="aligncenter" width="560" caption="lebih dari 6 ribu orang ikut main angklung di Royal Adelaide Show 13/09/14"][/caption]

(Photo: Angela Wika Citra Kusuma)

Permainan Angklung bersama, pecahkan record dunia di Royal Adelaide Show,pada hari Sabtu kemarin,tanggal 13 September, 2014.Dan diharapkan record angklung dunia ini akan diabadikan di Guiness Books of Record.

Sekitar 6.358 orang tampil bersama-sama memainkan dua lagu Waltzing Mathilda dan Happy Birthday To You, selama 5 menit. Rekor dunia sebelumnya adalah 5.185 orang yang dlakukan di ibukota Amerika Serikat Washington DC pada tahun 2011.

"Secara tidak resmi kita sudah membuat rekor baru karena di Washington, DC rekornya adalah 5.185 orang. Namun memang masih perlu waktu untuk proses penghitungan dan pengesahan sesuatu dengan prosedur dari Guiness World of Record ." kata Ferry Chandra pimpinan Adelindo Angklung .

Adelindo Angklung adalah kelompok angklung yang dibentuk sejak tahun 2011 dan dipimpin oleh Ferry Chandra yang sangat aktif memperkenalkan seni musik bambu asal Jawa Barat tersebut ke berbagai kalangan masyarakat di Adelaide (Australia Selatan). Menurut Ferry, semalam, ribuan orang ini memainkan dua lagu yang disambung (medley) selama lebih dari 5 menit sesuai ketentuan GWR.

Menunggu Pengesahan Guiness World of Record.

Bila disahkan keberhasilan memecahkan rekor dunia bermain angklung bersama ini mengesankan karena dilangsungkan di dalam acara Royal Adelaide Show (RAS) lomba pameran pertanian dan hasil lainnya yang menjadi acara tahunan terbesar di Adelaide, dan tahun ini merayakan ulang tahun ke-175.

Kendati setiap perserta harus membayar untuk masuk kedalam ruangan show untuk dapat ikut bermain angklung, namun ternyata lebih dari 6 ribu orang bergabung dalam permainan angklung bersama ini. Berarti tiket masuk yang cukup mahal. ,sama sekali bukan halangan ,seperti yang dikuatirkan sebelumnya oleh Panitia..Tapi karena semangat dan kecintaan pada Indonesia, khususnya Angklung, mereka telah menunjukkan kerelaannya untuk hadir.

Dihadiri Duta Besar RI

Selain bekerjasama dengan RAS, acara ini juga dibantu oleh Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) Australia Selatan. PPIA ini adalah wadah bagi seluruh warga Indonesia yang berada di Australia. Ketua umumnya yang dilantik baru baru ini di Brisbane adalah Ahmad Almaududy Amri ,yang biasa dipanggil :’Mas Dudy”.Yang dalam kesehariannya adalah seorang Diplomat yang bertugas di Kementerian Luar Negeri RI. Namun saat ini sedang menyelesaikan studynya dibidang hukum laut,sebagai kandidat Phd.

Dalam pertunjukkan tampak hadir Duta Besar Indonesia untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema,Yang ikut memainkan angklung ini tidak saja warga Indonesia yang berada di Adelaide namun juga warga lokal dari berbagai latar belakang.Menurut Ferry sebelum pertunjukkan dilakukan, para peserta tidaklah diajak latihan.

"Hanya pengenalan cara bermain angklung. Jadi kita menunjukan bahwa bermain alat musik angklung itu sangat mudah. Dimainkan oleh banyak orang. Suatu team work yang sangat baik, sehingga saat dibunyikan bergantian akan mengalunkan harmoni musik lagu yang indah." kata Ferry .

"Merinding.. luar biasa.. melihat dan mendengar lagu Waltzing Mathilda dimainkan dengan angklung.. Terima kasih atas semua yang hadir.. Tanpa anda, semua ini tidak akan terjadi." kata Elvia Shauki, dosen asal Indonesia yang sekarang mengajar di University of South Australia.

(sumber:abc,news,com/radioaustralia/sastrawinata)

Catatan Penulis:

Sejak bulan bulan terakhir beragam prestasi sudah diraih oleh putra putri Indonesia, diberbagai bidang di Australia. Yang sebelumnya amat jarang terjadi. Agaknya keberhasilan seseorang yang diekspose ,baik melalui radio Australia /abc news dan media sosial lainnya.,telah memberikan pengaruh yang sangat kuat ,sehingga mampu memompa semangat yang lain, untuk juga berprestasi.

Lagi sebuah kebanggaan yang patut disyukuri. Namun sayangnya ,amat jarang mendapatkan tempat di media nasional kita. Padahal mereka sudah membawa nama baik ,tidak hanya bagi keluarga dan komunitasnya ,tetapi bagi bangsa dan negara Indonesia.

Mount Saint Thomas, 14 September, 2014

Tjiptadinata Effendi


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun