Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Aturan Mengalahkan Kemanusiaan

4 Oktober 2025   19:26 Diperbarui: 4 Oktober 2025   19:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber berita dan foto: Kompas.com

Asas kemanusiaan yang terabaikan

Kasus Nur Amira menunjukkan bagaimana aturan bisa menindas orang kecil jika tidak diimbangi dengan asas perikemanusiaan yang adil dan beradab. Demi menegakkan regulasi keimigrasian, seorang ibu dan anak dipaksa hidup dalam ketidakpastian.

Padahal, konstitusi kita jelas menjunjung tinggi martabat manusia. Apalagi menyangkut perempuan dan anak yang seharusnya mendapat perlindungan lebih.

Pemerintah Indonesia dan Malaysia semestinya tidak hanya melihat persoalan ini sebatas hitam putih soal dokumen, tetapi juga memandang dari sisi kemanusiaan. Menetapkan status kewarganegaraan atau memberikan perlindungan hukum khusus bagi Nur Amira adalah langkah yang lebih manusiawi dan berkeadilan.

Nur Amira tidak meminta banyak. Ia hanya ingin hidup tenang bersama putrinya, seperti keluarga lain. Ia tidak pernah melanggar hukum pidana, tidak pula mengganggu orang lain. Yang ia butuhkan hanyalah pengakuan dan kepastian hukum, agar bisa membesarkan Zahira dengan layak.

Menegakkan aturan memang penting. Tetapi, aturan yang mengorbankan martabat dan hak asasi manusia justru kehilangan makna. Seperti pesan Pancasila, kemanusiaan yang adil dan beradab seharusnya menjadi dasar dalam setiap keputusan.

Kasus ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Suara masyarakat sipil, akademisi, aktivis, dan pembaca seperti kita sangat penting untuk mendorong pemerintah kedua negara mencari jalan keluar yang lebih manusiawi.

Mari kita bersama-sama menyuarakan bahwa Nur Amira bukan kriminal, melainkan seorang ibu yang berhak hidup damai bersama anaknya.

Sumber bacaan:

https://www.kompas.id/artikel/diusir-indonesia-dan-malaysia-nur-amira-saya-bukan-kriminal

Renungan kecil di malam musim semi 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun