Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

70 Tahun Sudah Berlalu Tapi Saya Belum Sepenuhnya Dapat Memaafkan Diri Sendiri

29 September 2025   20:43 Diperbarui: 30 September 2025   07:10 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbagi Cuplikan Pengalaman Pribadi 

Awalnya ada rasa enggan bagi saya untuk membagikan kisah hidup yang sangat pribadi ini. Namun, di sisi lain, secara moral saya merasa wajib menceritakannya agar jangan sampai pengalaman pahit yang pernah saya alami terulang pada orang lain.

Hari ini, tepat 70 tahun yang lalu, sebuah peristiwa besar terjadi dalam hidup saya. Peristiwa yang sampai saat ini masih meninggalkan bekas luka di hati saya.

Malam Itu...

Saat itu nenek saya sedang sakit. Seperti biasa, dokter keluarga kami, Dokter Liem, dipanggil untuk memeriksa beliau. Setelah memeriksa, Dokter Liem pun menuliskan resep obat. Saya yang ditugaskan untuk membelinya di Apotik Kinol, yang cukup terkenal pada masa itu.

Sekitar pukul tujuh malam, saya mengayuh sepeda menuju apotik. Setelah menyerahkan resep, saya diberi nomor antrian: nomor 6. Setengah jam kemudian, terdengar panggilan: "Nomor 6!"

Saya maju, menyerahkan kertas nomor, lalu menerima kantong obat kecil. Setelah membayar, saya segera mengayuh sepeda kembali ke rumah kami di Pulau Karam.

Sesampainya di rumah, bungkusan obat itu saya serahkan kepada kakak perempuan saya, lalu langsung diminumkan kepada nenek kami.

Saat yang Menyayat Hati

Namun, hanya dalam waktu sekitar setengah jam setelah obat diminum, tiba-tiba nenek kami sesak napas. Kami semua panik, berusaha menolong, namun beberapa menit kemudian... nenek mengembuskan napas terakhirnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun