Kejujuran Diawali Dari Diri SendiriÂ
Untuk mencapai tahap,terbebas dari kepura puraan,tentu tidak mungkin secara serta merta terjadi begitu saja Perlu tekad yang kuat serta keinginan yang terlahir dari dalam diri sendiri. Betapapun besarnya keinginan kita untuk dapat menyukai semua orang,tetapi akhirnya kita harus mengakui dengan sejujurnya,bahwa kita tidak mampu menyukai semua orang. Baik karena sikapnya yang angkuh,maupun karena frekuensi energy yang terpancar dari tubuhnya,bertolak belakang dengan energi yang terpancar dari diri kita. Karena itu,bila kita berpapasan ataupun terlibat dalam komunikasi dengan orang orang yang termasuk tidak akrab dengan diri kita,maka mustahil kita dapat mengatakan :" Apa kabar sayang ?" Melainkan menyapa dengan sopan sebatas kesopanan"Selamat pagi pagi pak apa kabar?
Hal ini berbeda bila bertemu dengan seseorang yang memang disenangi. Langsung kita menyapa dengan ucapan"Selamat pagi anandaku sayang " Atau pada kalimat penutup:" Salam sayang dan peluk hangat "
Tetapi bila kita berpura pura akrab dengan sosok yang tidak kita sukai ,maka dari dalam hati kita akan terjadi penolakan
Ada yang mengatakan bahwa hati nurani adalah the voice of God. Tapi sebagai orang awam saya tidak berani membahas, apakah benar fsuara hati nurani adalah merupakan suara Tuhan? Biarlah hal ini menjadi urusan orang yang kompeten dalam hal ini
Secara umum  ,ketika kita mampu membuka diri dan jujur dengan diri sendiri serta orang lain, hidup kita cenderung lebih tenang dan bahagia. Membersihkan diri dari kepura-puraan berarti menghindari penipuan, ketidakjujuran
Jujur dengan Diri Sendiri:Â
Memahami diri sendiri dan mengakui kelemahan serta kesalahan yang mungkin kita miliki merupakan langkah awal untuk membersihkan diri dari kepura-puraan.Â
Ini berarti tidak menyembunyikan emosi atau pemikiran yang sebenarnya kita rasakan. Dengan mengakui dan menerima diri sendiri apa adanya
Kejujuran dengan Orang Lain