Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Keturunan Tionghoa tapi Orang Indonesia

16 Mei 2023   19:12 Diperbarui: 17 Mei 2023   04:35 379
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan foto: dokumentasi pribadi/tidak untuk dijual belikan dan bukan promosi terselubung Hanya sekedar buku kenangan 

Karya Tulis Adalah Lukisan Jiwa Penulis

Seperti yang sudah dijelaskan pada keterangan foto,buku ini  akan diterbitkan oleh YPTD. Judul buku adalah merupakan implementasi dari lukisan jiwa Penulisnya, yakni diri saya pribadi. 

Terima kasih kepada pak H. Thamrin Dahlan yang telah berbaik hati membantu agar kumpulan karya tulis saya dan isteri di Kompasiana,dapat dibukukan sebagai kenang kenangan .

Tidak lupa ucapan terima kasih kepada pak Ajinatha yang telah bersusah payah mendesign cover buku untuk saya dan isteri tercinta 

Kepada semua orang yang terlibat sejak awal hingga kelak buku ini diterbitkan 

Penjelasan dibawah foto,agaknya perlu dicantumkan,karena ada aturan dari Admin Kompasiana,tidak dibenarkan promosi dalam bentuk apapun. Karena itu saya cantumkan keterangan,bahwa buku tersebut diterbitkan hanyalah  untuk mengabadikan karya tulis  kami di Kompasiana.

Berita bahwa buku tersebut ,sudah memenuhi syarat untuk diterbitkan , saya terima langsung dari Penerbit dan percetakan ,yakni pak H. Thamrin Dahlan

Selamat Pagi Uda Tjiptadinata dan Uni Roselina Tjiptadinata.  Bersama ini dikirim File Kata Pengantar Penerbit yang memuat Barcode ISBN Perpustakaan Nasional, Logo IKAPI dan Nomor Urut Terbnit YPTD 369 dan 370. Mohon koreksi terutama buku yang keberapa sudah diterbitkan. Buku akan segera naik cetak. Salam Literasi

Karena terlalu sulit untuk membukukan hampir tujuh ribu karya tulis saya di Kompasiana,maka saya hanya memilh sekitar 40 artkel yang dijadikan buku.

Esensial tulisan ini adalah merupakan ungkapan rasa dari lubuk hati terdalam, bahwa walaupun terlahir sebagai keturunan Tionghoa, tapi kami berdua adalah orang Indonesia sejati. Tak seorangpun di dunia ini dapat memilih dimana akan dilahirkan dan sebagai keturunan siapa?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun