Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gegara Uang Orang Bisa Dikutuk 3 Turunan

8 Januari 2023   20:40 Diperbarui: 9 Januari 2023   04:44 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Getty images 

Sekali Tidak Jujur Seumur Hidup Orang Tidak Percaya Lagi

Quote:"Kejujuran adalah mata uang yang bersifat universal " Semua orang sudah tahu tentang hal ini. Begitu juga tentang peribahasa :"Sekali lancung keujian,seumur hidup orang tidak akan percaya"Tapi saat tergoda oleh uang ,orang mendadak bisa mendapatkan serangan amnesia dan lupa diri. Sehingga mengambil sesuatu yang bukan haknya. Lupa bahwa uang yang didapat dengan menghalalkan segala cara, tidak akan mampu bertahan lama,tapi kutukan atas perbuatannya,akan tetap berlangsung hingga 3 turunan.

Sebagai orang yang terlahir di era Dai Nipppon,banyak kejadian yang dapat saya jadikan pelajaran hidup. Salah satu kisah hidup yang tak akan pernah saya lupakan, adalah orang  yang selama ini menjadi kepercayaan Bossnya,bahkan diserahkan wewenang untuk menjalankan perusahaan, sebut saja namanya Curang .entah dengan cara apa, membalik namakan perusahaan atas nama pribadinya.

Semua orang di Padang tahu akan hal ini. Kelak ketika Curang sudah meninggal,tidak ada perusahaan yang mau menerima anak anaknya sebagai karyawan. Bahkan orang tidak mau menikah dengan putrinya,karena sudah mendapatkan stigma :"anak penghianat",karena tega membalik namakan perusahaan Bossnya atas namanya sendiri.Akhirnya mereka pindah ke Pekanbaru,dengan harapan orang akan merupakan masa kelam kehidupan ayah mereka.

Puluhan Tahun Kemudian 

Puluhan tahun kemudian,saat cucu cucu si Curang sudah dewasa dan kembali ke Padang,ternyata bisik bisik dengan cepat menjadi viral.bahwa :"hati hati, cucu si Curang sudah datang ke Padang " . Kasihan cucu cucunya,yang tidak tahu masalah Engkongnya,tapi kutukan sudah melekat pekat atas diri mereka,sebagai :"cucu si Curang Maling " Gelar yang amat tidak sedap didengar,namun begitulah hukum dalam masyarakat.  Kalau pelaku penipuan diperkarakan,paling dijatuhi hukuman satu tahun penjara ,tapi sanksi sosial masyarakat dapat merupakan kutukan hingga tiga turunan.

Semua orang butuh uang,tapi uang bukanlah segala galanya dalam hidup ini. Karena itu alangkah eloknya kita mawas diri,agar jangan sampai tergoda menghilangkan kepercayaan yang diberikan kepada kita . Cukup satu kali saja,kita tidak jujur,maka seumur hidup orang tidak lagi akan percaya kepada kita.Bahkan hingga 3 turunan anak cucu akan mendapatkan gelar "anak maling " atau" cucu maling"

Kehilangan barang berharga bisa dibeli gantinya. Tapi kehilangan Kepercayaan tidak ada gantinya. "Personal branding" sebagai maling tetap melekat, walaupun jazadnya sudah berbaur dengan tanah. Lebih parah lagi,anak cucu dapat "warisan" sebutan sebagai anak cucu maling.

Apalah artinya uang bila harus mempertaruhkan masa depan anak cucu?

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun