Dokumentasi pribadiÂ
Walaupun Harganya Tidak Senilai Secangkir Kopi
Kemarin kami berdua menyempatkan untuk berkunjung ke acara Senior Day di Burswood Park. Karena kami berdua sejak belasan tahun lalu sudah bergabung dalam komunitas warga senior.
Sewaktu kami berdua di hadiahkan masing masing sebuah cangkir kopi cantik,tentu saja kami terima dengan senang hati. Bukanlah lantaran dirumah tidak ada cangkir. Melainkan karena cangkir kopi yang diberikan kepada kami berdua, kami maknai sebagai sebuah kehormatan. Walaupun dirumah ada lebih dari selusin cangkir yang dari sisi harga jauh lebih mahal,tetapi bagi kami berdua, cangkir kopi yang diberikan kepada kami sugguh tidak ternilai. Karena merasa kehadiran kami sebagai anggota komunitas warga senior dihargai.Â
Begitu juga dengan souvenir lainnya, kami terima dengan senang hati. Bukanlah karena mendapatkan barang gratis, tapi esensial nya adalah respect yang tersirat dalam pemberian tersebut.
Kilas Balik
Karena itu undangan kami untuk mengirimkan nama dan alamat lengkap via japri untuk pengiriman buku kenangan,mohon dimaknai sebagai ungkapan rasa kasih sayang dan respect kami berdua sebagai sesama Penulis di Kompasiana.
Terima kasih kepada sahabat Penulis di Kompasiana yang telah menghargai undangan kami berdua, dengan mengirimkan nama dan alamat sesuai apa yang sudah disampaikan dalam artikel.
Setiap orang tentu memiliki sudut pandang pribadi dalam memaknai arti sebuah undangan.
Terima kasih tak terhingga kepada semua sahabat di Kompasiana. Dan bilamana masih ada yang berkenan, ditunggu segera. Sekali lagi, Mohon via WhatsApp+61422090722
Mohon jangan lewat kolom komunikasi di Kompasiana, karena kesulitan menyalin ulang alamatnya. Mutual respect and mutual understanding sebagai komunitas yang sama sama menulis di Rumah Bersama yang bernama Kompasiana, sungguh merupakan sebuah apresiasi tak ternilai bagi kami berdua.
Sekali lagi :"Terima kasih tak terhingga" Salam sayang dan doa untuk Kompasianers semuanya.
Tjiptadinata EffendiÂ
