Dapat Dijadikan Kilas Balik Dalam Kehidupan
Mengambil contoh dari alam,bukan bararti melecehkan manusia dan menyamakan dengan ayam atau elang.Melainkan sebagai bahan untuk dijadikan kilas balik dalam kehidupan pribadi  masing masing, Sekaligus menjadi motivasi bagi kita untuk melakukan  introspeksi Di Kampung halaman saya ada peribahasa :"Alam Takambang Jadi Guru" ,yang artinya sudah sangat jelas,bahwa setiap kejadian dalam alam ini,yeng bersifat dinamika ,sesungguhnya ada banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi diri kita.Â
Salah satunya belajar dari perbedaan yang mencolok dari sifat Ayam dan Elang
Untuk dapaat mempelajarinya,tidak perlu kita jadi ahli. Sebagai orang awam,setiap orang yang hidupnya dekat dengan alam,dapat memantaunya. Â
Sifat Ayam Pada Umumnya:
- Mencari makan hanya untuk hidup sehari
- gonta ganti pasangan adalah hal biasa dalam dunia ayam
- baru bertelur sebutir,heboh sekandangÂ
- mendengar pekikan elang,ayam lari bersembunyi
- ayam jantan sibuk lomba berkokok
- dan seterusnya
Sifat Elang Pada Umumnya
- Membuat sarang dipucak pohon tertinggi
- tidak takut badai
- setia pasangan
- tidak makan bangkai
- memberi tanda sebelum menyerang
Sifat Mencerminkan Kepribadian
Secara umum,kita menghargai seekor Elang ,ketimbang seekor Ayam .Yang tentunya diharapkan tidak akan berhenti hingga sebatas mengagumi,melainkan dijadikan kilas balik dalam sikap mental kita . Agar jangan sampai kita ,secara tanpa sadar ,menjalani hidup :"yang penting bisa makan untuk hari ini" . Kita makan,memang untuk hidup,tapi hidup bukan hanya untuk makan
Karena itu,dalam melakukan aktivitas,perlu kita pahami hal hal yang mendasar,antara lain:
- Realitas diriÂ
- fokus pada masalah pribadi
- berani menjadi diri sendiri dan jauh dari ke pura puraan
- rasa humor yang fresh dan tidak memancing mancingÂ
Humility and requestÂ
Memiliki kerendahan hati dan menghargai lawan bicara,tanpa membedakan status sosial seseorang. . Siap untuk menerima orang lain,apa adanya .Dengan prinsip bahwa setiap orang berhak untuk berbeda dengan diri kita. Hal ini mutlak diperlukan ,bila ingin diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.Â
Jangan lupa.bergaul dengan orang penting,tidak serta merta menjadikan diri kita orang penting. Bergaul dengan orang miskin,sama sekali tidak akan mengurangi apa yang ada pada diri kita
Hanya sebuah renungan nyinyir di siang ini
Tjiptadinata Effend
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI