Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Merangkak dari Titik Nadir (Seri ketiga)

27 September 2022   19:24 Diperbarui: 28 September 2022   04:42 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Dokter Syamsir ,Specialist anak ,memeriksa putra mereka dengan teliti. Mengelengkan kepala dan bilang :"Anak kalian ,kekurangan gizi,butuh asupan makanan yang baik. Ini saya kasih resep,tapi obatnya cukup  mahal. Jangan ditunda ya." Pasangan suami isteri ini,terdiam mendengarkan hasil diagnosa dokter Syamsir  dan tetiba ingat,uang yang ada hasil dari kerja bongkar muat barang,hanya cukup untuk bayar dokter,tapi biaya untuk beli obat dapat uang darimana? 

"Terima kasih pak Dokter" kata Andre ,sambil menerima resep dari tangan dokter Syamsir dan bertanya:'Maaf berapa biayanya dokter?" 

Dokter Syamsir ,memandang kedua pasangan ini dengan pandangan penuh rasa simpati dan bilang:"Tidak usah mikir biaya untuk saya,gunakan uangnya untuk beli obat" ,kata dokter Syamsir dengan ramah . Mata pasangan ini berkaca kaca,ternyata di dunia ini,masih ada orang baik. Bukan famili,bukan keluarga ,bahkan mereka beda suku dan agama. Tapi mau membebaskan mereka dari biaya berobat Dengan rasa haru dan air mata mengenang,berulang kali keduanya mengucapkan terima kasih .Lalu mengendong putera mereka yang tampak lemas tak berdaya.

Hujan Kembali Turun

Isterinya menggunakan mantel yang sudah lusuh untuk menutupi tubuh anak mereka dan  Andre mulai  mengayuh sepeda Onthelnya menuju ke Apotek Kinol .Yang lokasinya  dipersimpangan jalan antara Pondok dan jalan Sei  Bong .Setibanya disana, mereka masuk ke apotek . Andre menanyakan ,berapa harga semua obat yang dituliskan diresep? Ternyata ,walaupun dokter Syamsir sudah membebaskan mereka dari biaya dokter,tidak cukup untuk menebus harga obat.. "Maaf pak,uang kami tidak cukup,boleh tebus obatnya setengah resep saja dulu ?"

Petugas yang ditanya,menjawab:"Ntar saya tanya kedalam sebentar ya " Selang beberapa saat si Petugas keluar dan menjawab:'Boleh,kecuali obat batuk dalam bentuk syrup,tidak bisa beli setengah botol.  "  Andre dikasih nomor antrian dan menunggu disana , Masih ada tempat duduk untuk satu orang Ia minta isterinya yang duduk disana,sambi memangku putera mereka dan mendekapnya dalam pelukan . Sekitar setengah jam ,nomornya dipanggil Setelah membayar dan membawa pulang copy resep,yang sudah distempel :"Sudah ditebus setengah resep.

Setibanya Dirumah

Begitu tiba di depan kedai merangkap tempat tinggal mereka ,tampak 2 orang Petugas PLN sedang menunggu. " Maaf ya Karena anda sudah 3 bulan menunggak , maka kami diperintahkan untuk memutuskan aliran listrik. " kata Petugas dengan suara perlahan. Andre dan isterinya terpana dan mencoba minta diundur agak seminggu " Maaf pak,anak kami sedang sakit. uang sudah kami gunakan untuk beli obat. Apakah boleh minta pemutusan hubungan listerik ditunda seminggu dua minggu ?" Petugas menjawab:"Kami berdua juga orang kecil, jadi dapat merasakan.Kami tidak dapat menunda, karena sudah keputusan atasan " 

Andre meminta isterinya membawa masuk putera mereka,karena diluar masih gerimis.  Ia ke warung tetangga  untuk beli  sebotol minyak tanah,untuk keperluan kompor masak ,serta lampu dinding . Dan kemudian ,kembali  ke Kedai mereka dan bilang :"Terima kasih pak,saya sudah persiapkan minyak tanah untuk keperluan kami .Dan Petugas memutuskan aliran listrik dan disegel.

Putra mereka sudah tertidur pulas. " Pa,anak kita sudah makan bubur dan minum obat,kini tidur Demamnya  sudah agak turun,kita doakan semoga anak kita cepat sembuh ya pa" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun