Alkaf Dharman sesungguhnya adalah teman kami yang sama sama berasal dari Padang. Tetapi ia menempatkan dirinya sebagai anak kami, sehingga setiap kali berbicara dengan saya atau isteri, selalu menyebut:"Alkaf" sebagai kata ganti "ambo" atau "awak "Â
Kita Sudah Dapat Menakar Rasa Hormat Seseorang Terhadap Lawan Bicaranya
Peribahasa yang sudah terkesan kuno adalah: "Lain padang, lain belalangnya" yang maksudnya sudah jelas, bahwa setiap daerah memiliki cara dan gaya tersendiri dalam berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya. Â
Jadi tulisan ini, sama sekali tidak bermaksud mengritik, bahasa gaul yang biasa digunakan oleh kaum mileneal yakni: "Kalian kalian" walaupun terhadap lawan bicara yang lebih tua, bahkan seusia orang tua mereka. Biarlah menjadi urusan masing masing.Â
Tulisan ini hanya sebatas menceritakan, bahwa di Sumatera Barat, secara khusus di kota Padang, cara menghormati lawan bicara, bukan dengan berbicara sambil menundukkan kepala, apalagi sampai mencium jari tangan. Karena sifat orang Padang pada umumnya, selalu berbicara dengan melakukan eye contact dengan lawan bicaranya.Â
Bahasa yang membedakan antara berbicara dengan orang orang yang sebaya atau lebih muda, cukup dengan mendengar satu patah kata saja, yakni kata apa yang digunakan, sebagai kata ganti "saya" saat berkomunikasi, maka kita sudah dapat menakar, rasa hormat seseorang terhadap lawan bicaranya.
Bu Fatma, sesungguhnya adalah Perwakilan kami di kota Payakumbuh. Tapi hubungan baik kami selama lebih dari 20 tahun, menyebabkan kami merasa sebagai satu keluarga. Setiap kali berbicara dengan kami, selalu menggunakan kata: "Fat" sebagai kata ganti "ambo" atau "awak"
Kata "Ambo " atau "Awak" Berarti Sejajar
Bila orang yang sedang berbicara, menggunakan kata "ambo" atau "awak" maka berarti ia menghargai lawan bicara secara standar. Karena kata: "Aden" hanya digunakan bila lawan bicara jauh lebih muda dan sama sekali tidak ada hubungan persahabatan ataupun kekeluargaan.Â