Padahal Nyata dan MenakutkanÂ
Bila menyaksikan sebuah film drama.saking piawai pengarangnya menuliskan jalan ceritanya dan ditambah lagi dengan Sutradara yang cepat tanggap melengkapi dengan backsoud berupa musik,maka tak jarang,sewaktu menonton,jantung kita ikut berdebar debar. Padahal kita tahu dan sadar bahwa yang kita saksikan adalah sebuah film.hasil karangan dari penulis skenarionya.Â
Misalnya ada adegan perkelahian dengan senjata tajam. semua mata tertuju dengan perasaan tegang,seakan akan ikut terlibat dalam perkelahian . Padahal setelah usai shooting,para pemain yang tadinya "in action" sedang berantemu,sudah duduk ngopi bersama
Dalam Kehidupan NyataÂ
Sebaliknya ,dalam kehidupan nyata.terkadang berbagai peristiwa yang disaksikan dengan mata sendiri, terjadi hal hal yang tidak masuk akal dan kalau diceritakan pada orang lain yang kebetulan tidak menyaksikan sendiri.mungkin  kita dikira lagi ngarang cerpen ataupun humor,padahal sungguh sungguh terjadi,bahkan dapat membahayakan orang yang terlibat dalam kejadian
Kisahnya begini:
Salah seorang tetangga saya sewaktu kami masih tinggal di kota Padang,sebut saja namanya Tedy. Orangnya sopan ,tapi sangat pendiam dan sama sekali tidak pernah tampak bercanda dengan siapapun. Sebagai pendatang baru dari Pekanbaru ,dengan sifatnya yang pendiam,maka tidak seorangpun dari para tetangga yang cukup dekat dengan dirinya.Â
Suatu waktu,saat saya baru kembali dari kantor.didepan jalan menuju kerumah,tampak beberapa orang sedang berkerumun. Saya menghentikan kendaraan dan membuka  kaca jendela. Saya tanyakan pada salah seorang yang berdiri disana,ada apa?"Â
Ternyata ,2 pengemudi kendaraan bermotor saling bertabrakan dan keduanya ribut karena saling menyalahkan. Saya mau turun untuk melerai,tapi posisi kendaraan saya menghalangi jalan,maka saya tidak mungkin turun dari kendaraan. Karena hanya berjarak beberapa meter dari kendaraan yang saya kemudikan,maka dengan sangat jelas,saya melihat,salah satu dari motor kaca spionnya patah,tapi pengemudi tidak tampak terluka. Ternyata salah seorang dari Pengendara Sepeda motor tersebut adalah Tedy.
Saya lihat ia mengambil batu dan kemudian menumbukkan batu tersebut ke kaca spion sepeda motornya sendiri, sambil berkata :" Hai .kaca spion lu pecahkan,nah gua sudah pecahkan kaca spion gua,jadi imbas kan?"
Tampak lawan bicaranya,terpana,menyaksikan cara pemecahan masalah yang dilakukan oleh Tedy. Karena tidak menjawab,maka Tedy mendekat dan melihat ,selain dari kaca spion pecah,tangki minyaknya juga penyok. Maka ,sambil tangannya masih memegang batu, Tedy kembali ke sepeda motornya dan menimpuk tangki sepeda motornya sendiri hingga penyok,sambil berseru:" Nah,kan sudah sama, kaca spion sudah gua patahkan,tangki sepeda motor gua sudah gua bikin penyok,jadi sudah sama kan?"
Sambil  datang mendekati ke arah pengemudi yang sedang bengong,batu ditangannya terus dibawa dan kini ia meraba keningnya  yang berdarah..  Menyaksikan hal ini,pengemudi yang tadi heboh karena kaca spionnya pecah dan tangki bbmnya pencok,tetiba membaca gelajat jelek dan langsung tancap gas melarikan diri
Ini bukan kuiz,tapi tahukan teman teman Kompasianers,mengapa pengemudi yang satu lagi ,yang awalnya ngotot,tetiba melarikan diri ?" Karena terbayang olehnya, setelah kaca spion sama  sama pecah dan tangki bbm juga sudah sama sama penyok,.nah kini giliran keningnya bakalan ditimpuk batu,oleh Tedy. Karena itu ,sebelum pemecahan masalah dituntaskan dengan gaya ala Tedy,maka jalan selamat bagi dirinya adalah kabur secepat cepatnya dari sana,
Tjiptadinata Effendi