Dulu Setiap Hari BertemuÂ
Bagi yang suka main tebak tebakan atau kuiz seperti yang diselenggarakan oleh pak Felix Tani,Zonder Prize ,mungkin setelah membaca judul ini langsung menebak pasti masalah hubungan pria dan wanita. Makanya ada peribahasa mengatakan:"Don't judge a book by it cover",jangan menilai buku hanya dengan membaca judulnya.
Judul diatas sama sekali tidak ada hubungan antara sosok wanita dan pria,juga tidak ada korelasinya dengan hubungan antara pasangan suami isteri.Â
Di Negeri Kita Setiap Hari Bertemu
Maksudnya adalah :
- Tukang sate  kelilingÂ
- Tukang sayur keliling
- Pedagang asonganÂ
- Pedagang Kaki Lima
- Tukang Parkir
- Tukang Semir Sepatu
Sewaktu masih tinggal di Kampung Halaman, punya uang 100 ribu saja di kantong,wuih sudah kayak raja kecil . Sambil duduk di teras rumah, kedengaran suara Penjual sate atau gado gado atau bakso. Tinggal teriak saja, "Sateeee".Â
Maka walaupun yang dipanggil sate, tapi yang datang tentunya bersama dengan Penjualnya dan masih sambil duduk berselonjor, tinggal bilang, "Sate tigo cucuk, katupek 5 yo Da" Hmm banyak kuahnyo yo".
Maka dalam waktu dan tempo sesingkat singkatnya, sepiring Sate Padang yang kuahnya masih mengepul diantarkan kehadapan kita. Setelah makan sekenyangnya, paling banyak akan menghabiskan 15 ribu rupiah. Ini hanya sekedar contoh nyata betapa enaknya tinggal di negeri kita bila dikantong ada uang.
Bagi kaum ibu kalau lagi asyik nonton Drakor tidak usah kemana mana untuk berbelanja sayur. Karena sambil duduk nonton Drakor bila terdengar bunyi lonceng Pedagang sayur keliling,cukup teriakin saja, "Bang, tempe 2, kangkung 1 ikat cabe keriting 1 ons ya".Â
Dan langsung akan dijawab, "Baik bu, akan saya siapkan. Dan si Abang dengan ikhlas akan mengantarkan hingga didepan ibu ibu yang lagi asyik nonton drakor.Â
Terus mau masak, filimnya lagi asyik banget? No Problem at all. Cukup teriak, "Mbaak, sini sebentar". Dan sambil lari lari si mbak datang dan nanya, "Ada apa bu?"Â