Terima Kasih Kepada Admin dan Semua Sahabat Kompasiaer
Pagi ini  udara lumayan sejuk, karena sudah mendekati akhir musim gugur dan berganti dengan musim dingin. Tidak perlu air condition, cukup membuka jendela dan menikmati udara pagi yang menyegarkan hati dan pikiran.
Sambil menghirup secangkir Capuccino yang disediakan isteri tercinta, saya mulai membuka Laptop. Tetiba mata saya terhenti pada angka " 5.501", yang berarti sejak kemarin tulisan saya di Kompasiana sudah mencapai angka 5.501 dengan tingkat keterbacaan 5.606.828 Â (lima juta enam ratus enam ribu dan delapan ratus dua puluh delapan) Â
Sejak mulai aktif menulis pada tanggal 14 Oktober 2012 hingga bulan ini April 2021, berarti sudah hampir 9 tahun saya menekuni dunia tulis menulis di Rumah Kita Bersama yang bernama Kompasiana ini. Â
Rasa syukur yang melambung kepada Tuhan, karena telah memberkati saya dengan kesehatan lahir dan batin hingga mendapatkan kesempatan untuk secara konsisten dan persistensi menulis setiap hari tak terputus selama hampir 9 tahun.
Tentu saja tak lupa kepada isteri tercinta yang setiap pagi menyediakan secangkir Capucinno hangat agar saya dapat menulis sambil menikmati kehangatan dalam secangkir kopi.Â
Terima kasih kepada Admin yang telah berbaik hati  menempatkan nama saya  di Maestro dan membantu mengedit tulisan saya yang sering terkontaminasi dengan pola menulis gaya lama. Kepada semua sahabat di Kompasiana yang selalu menyempatkan untuk singgah dan menyemangati dengan komentarnya yang sejuk dan meneduhkan. Tanpa dukungan moril dari teman teman ,saya tidak yakin akan mampu bertahan selama hampir 9 tahun.
Suka Duka Selama Menulis di Kompasiana
Dalam hidup pernikahan selalu ada suka dan dukanya. Karena hidup enak dan serba nikmat tanpa masalah hanya ada dalam kisah legendaris Cinderella. Begitu juga dalam hal menulis di Kompasiana, walaupun tidak dapat disamakan dengan ikatan pernikahan tapi tetap tidak dapat dipungkiri ada hubungan batin yang terpateri.Â
Terkadang merasa sedih tulisan yang sudah dipersiapkan dengan sangat baik, ternyata hanya dibaca sambil lewat oleh pulahan orang. Sebaliknya, tulisan yang diketik sambil duduk minum kopi ditepi pantai dengan menggunakan HP ee tetiba dalam waktu singkat menempati urutan Tertinggi dan Terpopuler.