Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

All in One

17 Januari 2021   05:14 Diperbarui: 17 Januari 2021   05:44 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: can stock photo

"Pak Tjip dan bu Ros. senang banget ya.Saya baca artikelnya, setiap bulan dapat transfer dari anak anaknya.Bahkan hadiah Ultahnya sebuah mobil baru. Saya dan isteri sejak Covid 19 ,sudah tidak bisa lagi menikmati minum kopi pagi. Biasanya setiap pagi kami jalan kaki dan selesai olahraga singgah di warung tetangga ,minum kopi dan makan pisang goreng sebagai sarapan ,tapi kini sudah tidak mungkin lagi. Karena jatah bulanan hanya tersisa separuhnya dan hanya cukup untuk biaya kebutuhan pokok . Karena putera kami satu satunya di PHK,karena perusahaannya mengalami kebangkrutan karena Covid "

Ikut Sedih Tapi Tidak Mungkin Menanggung Beban Hidup Orang Lain

Bila membaca judul"All in one" terkesan seakan tulisan ini adalah bagian dari humor,tapi ternyata merupakan kenyataan hidup yang sudah dan sedang berlangsung di depan mata kita semua. Ada "humor kehidupan" yang jauh dari hal yang lucu,yakni bahwa semua masalah hidup,jawabannya hanya satu yakni :"Covid 19"

Tapi setulus apapun keinginan untuk membantu meringankan derita orang lain,apalah daya kita tidak mungkin dapat memikul beban hidup orang lain.Seberat apapun rasa hati kita,pasti yang paling merasakan adalah bahu orang yang harus memikul beban hidupnya. Tulisan ini jauh dari maksud untuk pamer kebaikan diri ,apalagi untuk pencitraaan .

Seperti kata kata bijak:"Bila tangan kananmu memberikan,hendaknya janganlah sampai tangan kirimu mengetahuinya. " Karena bila melakukan sesuatu hal yang baik,hanya untuk mendapatkan pujian orang,maka tidak akan ada pahalanya. Sejujurnya,selama hidup .apapun yang saya lakukan ,tidak pernah sekalipun terpikir oleh saja mengenai "pahala" .

Tulisan ini hanya merupakan sebuah renungan kecil di pagi indah ini,sebagai refleksi diri,untuk memahami bahwa diluar sana ada jutaan orang yang tidak seberuntung diri kita. Karena itu, setiap bangun pagi,maka hal pertama yang saya ucapkan adalah :"Terima kasih Tuhan,kami masih hidup" Karena kami dikaruniai kesempatan untuk dapat menikmati hidup berkecukupan dan sehat lahir batin ,serta disayangi oleh anak mantu dan cucu cucu serta mantu cucu .Bahkan dikelilingi sahabat yang menyayangi kami berdua . Mau apa lagi,kalau bukannya bersyukur kepada Tuhan?

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun