Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Hati Tetap Bahagia, Bisakah?

3 Oktober 2020   14:00 Diperbarui: 3 Oktober 2020   14:04 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mari Tanya Hati Kita Masing Masing

Bahwa hidup itu tidak selalu seindah dalam kisah Cinderella, semua orang sudah tahu. Jadi tidak perlu diulangi menceritakan karena dapat menyebabkan orang menjadi mual membacanya. 

Bahwa tidak ada seorang pun yang sempurna di dunia ini kecuali Tuhan Yang Maha Sempurna, juga semua orang sudah tahu. Nah, karena semua orang sudah maha tahu kita langsung saja kembali ke judul.

Memaknai Arti Bahagia

Setiap orang tentu saya berhak dan bebas menentukan kriteria bahagia bagi dirinya sendiri, yang boleh jadi makna bahagia bagi pak Felix Tani adalah saat hasil pertaniannya tumpah ruah. Sedangkan bagi ananda Reba Lomeh bahagia itu adalah bila harga cengkeh naik menjadi 500 ribu per kg. 

Bagi ananda Ari Budiyanti bahagia itu adalah bila seluruh laman rumahnya penuh dengan aneka ragam bunga bahkan rumput rumput juga ikut berbunga. Sedangkan bagi yang masih jomblo, tetiba datang Sang Pangeran melamar atau Bidadari turun dari kahyangan mendampingi mereka yang masih menjomblo. Bagi ASN bahagia itu adalah bila tetiba ada pengumuman, mulai bulan depan gaji dinaikan 5 kali lipat. 

Lain pula bahagia kriteria pak Rudy Gunawan adalah bilamana ramalan tentang nomer loterai ternyata pas keluar sebagai pemenang undian pertama sebesar 100 miliar rupiah. 

Hmm kalau bahagia ala ananda Khrisna adalah bilamana seluruh kamus yang diterbitkan di Indonesia ditarik dan direvisi sesuai yang semestinya. Sedangkan kriteria bagi mas Ozy adalah bila tetiba dipanggil untuk menjadi Wakil Menteri Pendidikan, nggak salah kan? 

Hmm kalau menurut belahan jiwa saya, dirinya selalu bahagi ,karena tahu pasti, cinta saya seutuhnya hanya untuk dirinya dan anak cucu semuanya sehat.  

Kalau saya bagaimana? 

Ntar bagi saya bahagia itu sangat sederhana, yakni selalu didampingi isteri yang dicintai dan mencintai diri saya dengan segenap jiwanya dan disayangi anak mantu cucu dan cucu cucu mantu, serta disayangi semua teman teman dunia akhirat. Oya kelupaan, setiap pagi dapat secangkir kopi hangat dan semangkuk Indomie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun