Bila Tak Tepat Waktu
Berbuat baik bisa diancam hukuman denda 30 ribu dolar? Wah,keterlaluan banget rasanya. Tapi jangan buru buru menjatuhkan vonis ,bahwa pemerintah setempat tidak manusiawi Mari kita baca dulu alasannya. Â
Nah,seorang emak emak yang bernama Elisabeth,berusia 72 tahun selama 25 tahun,setiap hari menyediakan dana 6 dolar atau senilai 60 ribu rupiah,untuk memberi makan kepada burung burung liar. Akibatnya,seperti kata peribahasa : "Dimana ada gula,pasti disana banyak semut" maka begitu jugalah yang terjadi dalam hal ini.Â
Tertarik oleh makanan yang disediakan oleh Elisabeth ,maka dalam waktu singkat ,lebih dari 600 ekor burung setiap hari datang berkunjung,tanpa diundang .
Dan tak ubahnya bagaikan manusia,burung burung ini saking kuatir tidak mendapat bagian,maka mereka tidak menunggu hingga matahari terbit,tapi sudah mulai berdatangan sejak masih tengah malam. Akibatnya bisa dibayangkan ,ratusan ekor burung dengan aneka ragam bunyi suara :"gaak...ngggih. ngoook . wiiih. " telah menciptakan simponi yang tak enak didengar dan membangunkan para tetangga.Â
Akibatnya tetangga melaporkan hal ini ke Council,yakni pemerintah daerah di Adeleide dan si emak Elisabeth mendapatkan Surat Cinta,bahwa bila masih terus melanjutkan hobi memberi makan burung burung,maka ia akan di denda 30 ribu dolar. Tapi si nenek bukannya keder,malah berang dan protes bahwa pemerintah daerah telah melarang dirinya berbuat baik, Karena kalau ia menghentikan memberikan makanan,maka burung burung ini akan kelaparan. *sumber berita :AU News)
Bukan Hal Aneh di Australia
Dulu putri kami memelihara anak ayam beberapa ekor,hingga semuanya tumbuh menjadi ayam dewasa Yang betina mulai bertelur dan yang jantan mulai berkokok.Tapi karena berkokok tidak tahu waktu, maka putri kami dapat Surat cinta dari pemerintah setempat,bila ayamnya masih terus berkokok sepanjang hari,hingga tetangga terganggu,maka akan dikenakan denda 300 dolar setiap kali ayamnya berkokok
inilah bukti,bahwa lain padang,lain belalangnya
Tjiptadinata Effendi