Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengejar Deadline Serasa Sopir Taksi Kejar Setoran

14 Agustus 2020   16:12 Diperbarui: 14 Agustus 2020   16:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi:isostock.com

Ini Akibat Sering  Bilang :"Masih Ada Hari Esok"

Sesungguhnya ,impian  saya untuk mempersembahkan 5000 tulisan bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan R.I ke 75 ,sudah sejak tahun lalu. Jadi bukan gegara pak Prof.Felix Tani dan juga bukan lantaran di provokasi sama  Sang Peramal Rudy Gunawan,sepupu jauhnya Oei Tiong Ham,melainkan karena salah saya sendiri, Tapi mencontoh dari prilaku para politikus kita, maka untuk menutupi kesalahan saya,maka saya carilah sosok yang dapat dijadikan korban Nah,bertepatan ada Prof Felix ,Pak Rudy Gunawan dan Pak Katedra yang menulis tentang saya,maka memanfaatkan ujar ujar kuno,yakni manafatkan peluang dalam kesempitan,maka saya ciptakan suasana,seakan akan diri saya adalah korban yang di zholimi.(benar nggak ya tulisannya kayak gini? ) 

Nah,sebagai Pemegang pemeran utama dalam Playing Victim ,maka segala daya dan upaya ,saya manfaatkan sehingga seolah olah saya adalah korban .Padahal sesungguhnya,saya yang mengorbankan orang lain,demi agar pam0r saya melejit keangkasa dan ternyata berhasil ..goal .

Kembali ke Judul

Hmm saya mau tulis apa tadi yaa? Hmm Oya, akibat melakukan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani,maka malam harinya saya bermimpi didatangi pak Felix Tani dan Pak Rudy Gunawan,masing masing bawa golok. Wuih,keluar keringat dingin.Makanya hari ini saya bikin pengakuan tertulis,bahawasanya ,rencana ini adalah murni rencana saya pribadi

Nah,karena menganggap masih lama lagi,masih banyak waktu,maka saya berleha leha. Hingga minggu lalu, belahan jiwa saya sudah ingatkan:"Koko,waktu tinggal seminggu lagi ,menulislah " Tapi saya masih berpikir,:"Masih ada hari esok."Baru sadar bahwa waktu tinggal 3 hari hari,maka bagaikan terbangun dari sihir ,saya buru buru menulis,bagaikan Sopir Taksi mengejar setoran. Tapi gimana mau buru buru? Kalau harus mengangkat kursi atau menyapu halaman,bisa diburukkan, Nah,kalau menulis ,apanya yang mau diburukan ?

Kapok ,Tidak Berani Sesumbar Lagi

Karena itu,walaupun tulisan ini seakan candaan,tapi sesungguhnya kali ini saya menertawakan diri sendiri, Orang yang katanya :"Sudah kenyang makan asam garam kehidupan  dan menegak pahitnya empedu,ternyata masih  saja menunda nunda ,hingga mepet waktu. Maka pilihan bagi saya kini adalah :"It,s now or Never!" Sekarang atau  tidak akan pernah lagi, Karena ulang Tahun Kemerdekaan R.I ke 75 hanya ada sekali saja selama dunia terkembang,Dan bila the last chance ini tidak saya manfaatkan,maka menyesalpun tak ada gunanya.

Saya ingin membuktikan,bahwa walaupun tinggal jauh di negeri orang, saya akan mempersembahkan 500o artikel saya untuk indonesia tercinta Mohon maaf kepada sahabat kompasianers, karens dalam beberapa hari ini saya tidak menjalankan kewajiban saya untuk berkunjung

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun