Bagian yang paling sulit adalah menulis artikel yang sesuai dengan selera pembaca dan tentunya selera admin. Tidak jarang tulisan yang sudah dipersiapkan dengan susah payah ternyata tidak diminati oleh para pembaca, sehingga yang membaca hanyalah teman teman yang mungkin cuma kasihan kepada kita yang jumlahnya hanya 20 -30 orang.
Belum lagi ketika lowongan untuk HL telah dilockdown untuk tulisan tulisan kita. Karena kita harus mampu sadar diri bahwa suatu waktu semua orang harus turun panggung suka ataupun tidak suka.
Saat seperti ini sungguh merupakan tantangan yang paling berat. Terus kita mau apa? Mau keluar ? Wuiih, jangan lupa kata pribahasa "Patah satu, tumbuh seribu"
Nah, kalau mau baperan dan langsung berhenti menulis, maka pada saat kita melangkah keluar ada seribu penulis milenial yang jauh lebih hebat dibandingkan diri kita yang akan menggantikan kita.
Jadi godaan terberat mengapa banyak yang sudah offline bukan karena kehilangan ide, melainkan karena tidak mampu menahan diri disaat artikelnya terasa tidak dihargai
Saya bersyukur, walaupun tulisan saya kalah jauh dari para penulis mileneal, tapi saya mampu menahan diri karena memahami bahwa kita semuanya hanya menumpang menulis di Komapasiana ini.Â
Nah, sebagaimana layaknya orang menumpang, tentu saja semua aturan yang diberlakukan harus ditaati. Kalau tidak siap untuk mentaati maka pilihan lain adalah offline yang pasti akan merugikan diri sendiri
(Tulisan ini terinspirasi oleh artikel yang ditulis oleh orang sekampung saya ,yakni bu Nursini Rais )
Tjiptadinata Effendi
Tjiptadinata Effendi