Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Inilah Artikel Saya yang ke 4800

11 Mei 2020   10:46 Diperbarui: 11 Mei 2020   10:55 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penulis Gaek : https://theworldnews.net/

Menulis Itu Gampang, Yang Sulit Tetap Bertahan Untuk Menulis

Awal bergabung di Kompasiana tercatat tanggal 12 Oktober 2012, jadi kalau di matematikakan berarti saya sudah bergabung di Kompasiana 7 tahun 4 bulan dan 11 hari per hari ini tanggal 11 Mei 2020. 

Kalau mau dihitung secara detail adalah  2.556 hari. Benar nggak ya? Kalau yang bisa hitung hitung ini adalah pendamping setia saya yang guru matematika. 

Kalau saya dulu mengajar di bidang sosial, jadi kalau keliru saya menghitung itu bukan salah saya tapi salah guru saya dulu (Ilmu bela diri ini saya pelajari dari para politikus, yakni jangan pernah mau mengaku salah).

Kembali ke Judul

Kalau bagi saya pribadi, mampu meraih jumlah segituan ya sudah senang dan terkadang secara sembunyi sembunyi, saya bangga bahwa sebagai orang Indonesia yang dilahirkan di era Dai Nipppon, dimana pada waktu itu pakaian saya dibuat dari kain bekas karung tepung mampu tetap bertahan melawan badai godaan untuk berhenti menulis 

Kalau sekedar mengejar kuantitas menulis, saya berani mengatakan bahwa saya bisa menulis setiap hari 10 artikel. Karena ide bisa datang darimana saja. 

Misalkan  saat lagi duduk sambil menyeruput secangkir kopi hangat, saat memandang sepasang burung pipit dipohon, langsung bisa menulis tentang bagaimana kita bisa belajar dari burung pipit yang harganya dipasar cuma 10 ribuan, bahwa ketika sarangnya diporak porandakan angin badai dan hujan, pasangan burung kecil ini tidak meratapi nasib, melainkan langsung kerja kleras memperbaiki sarangnya yang sudah hancur. Dalam waktu sehari sarangya sudah dapat di tempatinya lagi

Atau menyaksikan semut yang lagi menyeret sebutir beras, dapat dijadikan bahan tulisan,betapa sesekor semut mampu memberikan teladan kepada manusia bagaimana hidup berbagi. Tidak pernah ada semut yang mendapatkan sebutir beras atau nasi,langsung menikmati seorang diri. Selalu dengan susah payah menyeret kesarangnya dan disana mereka makan bersama sama. Malu nggak kita ?

Atau ketika berjalan disiang hari, menyaksikan bayangan diri ikut terus kemana saja kita pergi .Maka dapat dituangkan dalam tulisan yang isinya mengingatkan agar jangan perna mau bersahabat dengan orang yang hanya mau menjadi bayangan kita, karena begitu cuaca mendung atau sinar matahari meredup maka bayangan hilang secara serta merta. Yang melukiskan, bahwa teman yang hanya ada disamping kita disaat kita sejak berjaya, tapi begitu hidup kita mengalami masalah, maka teman kita langsung menghilang seperti bayangan yang hilang disaat  sinar matahari meredup.

Bagian Yang Paling Sulit 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun