Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dulu Diburu, Kini Dilindungi

29 Januari 2020   06:20 Diperbarui: 29 Januari 2020   06:40 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : kalong bergelantungan di pohon -https://pfmmgl.blogspot.com/2018/04

Karena Kalong Sudah Mendekati Kepunahan

Belakangan ini secara mengejutkan jenis hewan bernama "Kelelawar" menjadi viral. Konon hewan yang tidur di siang hari dan bangun di malam hari mencari makan ini, dicurigai menjadi biang dalam penyebaran virus yang namanya cantik tapi mematikan, yakni:"Corona"

Walaupun termasuk dalam satu jenis, namun kelelawar bertubuh imut imutsedangkan "Kalong" yang di kampung halaman saya dikenal dengan nama "Kaluang" berbobot montok dan besar. Kalau direntangkan kedua belah sayapnya bisa sepanjang satu meter lebih.mBerat satu ekor "Kaluang " ini, bisa mencapai 2 kilogram.

Kalau kelelawar yang bertubuh imut imut banyak berkeliaran hingga ke pohon rambutan di halaman rumah kami di Pulau Karam pada waktu itu dan ditangkap oleh Abang Penjual Miso dengan menggunakan jala. Setiap malam mereka berburu kelelawar dan dagingnya diolah jadi Miso atau bakso

Di tahun 70an Kalong Banyak Terdapat di Singkarak-Sumatera Barat

Dulu Kalong atau Keluang ini banyak terdapat di sekitar Singkarak-Sumatera Barat. Hidup bertengger di pohon kapuk. Dan karena keberadaannya dirasakan sangat merugikan para petani pepaya dan buahan di kampung, maka hewan ini diburu. Tapi orang kampung pada waktu mengalami kesulitan untuk memburu hewan ini karena tidak mungkin bisa jatuh hanya dengan tembakan ketapel. 

Bahkan ada yang mencoba menembak dengan senapan angin. Keluangnya kena, tapi tetap bergayut di dahan pohon hingga mati dan membusuk di sana. Hal ini tentu saja sangat mengganggu warga kampung dan sekaligus berpotensi menyebarkan penyakit karena tubuhnya yang membusuk .

Karena dulu saya hobi berburu tupai sehingga sangat disenangi orang kampung karena telah menyelamatkan buah kelapa mereka, maka suatu waktu teman saya mengajak saya ke Singkarak untuk membantu menembak kalong. Karena sudah beberapa orang yang kesana tapi hasilnya kalong yang ditembak sebelum jatuh langsung bergayut di dahan dan hingga tewas. 

Tidak akan jatuh, karena kakinya mencengkram dahan. Dan seperti yang sudah ditulis di atas hal ini akan menyebabkan Kalong membusuk di pohon dan menyebarkan bau yang menyengat.

Menurut cerita orang kampung, induk kalong besar melahirkan seekor anak dan dalam beberapa hari pertama, bayi kalong ini digendong induknya dan dibawa kemanapun ia terbang. Setelah agak besar, anak ini ditinggalkan induk di tenggerannya manakala si induk pergi mencari makanan. Kalong besar konon dapat bertahan hidup hingga 15 tahun

Cara Menembak Agar Kalong Jatuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun