Arif Membedakan Bahagia dan Bahaya
Salah satu problema bagi orangtua khususnya bagi ibu ibu rumah tangga adalah masalah anak anak. Baru saja selesai dirapikan dengan susah payah, lantai di pel, semua mainan anak dibersihkan dan ditata apik. Eh.... begitu anak anak pulang sekolah, semua di berantakan. Rumah tak ubahnya kapal pecah.
Bahkan, tidak jarang mereka berantem dan masing masing mengadu, "Mami... nih si kakak usil banget sih..". Rasanya mungkin emak emak merindukan sesekali suasana tenang dan rumah tampak rapi dan apik. Sehingga ketika suami pulang kerja sangat senang tengok rumah bersih dan rapi.
Sebaliknya, bila anak duduk manis sepanjang hari dan asyik sendiri, entah apa yang dikerjakan  dan tidak pernah bikin rumah berantakan, alangkah bahagia hati emak emak. Â
Padahal, seharusnya sikap anak yang menyendiri, merupakan sebuah masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari orangtua. Dalam hal ini, banyak orangtua yang tidak dapat membedakan antara "bahagia" dan "bahaya" yang tersembunyi di balik sifat diam dan menyendiri anak mereka.
Kejutan Yang MenakutkanÂ
Saya tidak memiliki latar belakang pendidikan tentang anak anak, tetapi pengalaman selama lebih dari sepuluh tahun, kami berkeliling dari kota ke kota di seluruh Nusantara dalam mengajarkan "Self Care" kepada orang banyak hal yang paling mencolok adalah pukulan batin bagi para orangtua yang menyebabkan kesehatan mereka ambruk.
Salah satu penyebab adalah anak anak yang tadinya dianggap anak manis, justru di belakang hari melakukan hal-hal yang merupakan kejutan yang sangat melukai hati orangtua. Karena sama sekali tidak menyangka bahwa anak anak manis mereka mampu melakukan perbuatan yang sama sekali diluar dugaan.Â
Misalnya, terjerumus obat obat terlarang, kecanduan alkohol dan bahkan tertangkap karena  mencuri. Padahal orangtua mereka terbilang cukup mampu.Â
Termasuk salah satunya adalah kerabat kami yang dulunya putranya adalah "anak manis", pendiam dan penurut, tapi tiba tiba ketika mulai beranjak dewasa ,tega memukul ibu kandungnya sendiri, karena tidak dikasih uang.Â
Saking sedihnya, ibunya minum racun. Sempat dilarikan ke rumah sakit dan setelah menderita 4 hari, akhirnya meninggal dalam kesakitan luar dalam, yakni hati yang sedih dan racun yang menghancurkan isi perutnya. Nah, kalau sudah kejadian begini, mau diapakan anak anak ini?Â
Kesimpulan :Â
Kalau anak anak nakal dan membuat rumah berantakan, maka berbahagialah para orangtua karena  hampir dapat dipastikan mereka anak anak yang sehat.
Tapi kalau anak duduk manis sepanjang hari tanpa ada kegiatan berarti dan bersikap apatis terhadap apapun yang terjadi, maka jangan buru buru senang, karena kemungkinan besar ada bahaya tersembunyi di balik wajah manisnya.
Ditulis tidak berdasarkan referensi dari buku manapun, melainkan dari hasil pantauan selama lebih dari sepuluh tahun, berbaur dengan segala suku bangsa di Indonesia.Â
Tjiptadinata Effendi