Sebagai orang yang lahir di zaman Dai Nippon di Kota Padang,maka tentu saya amat memahami ,karakter orang Padang secara umumnya. Termasuk ketika mampir di rumah makan Padang. Makanan dan minuman akan terasa nikmat,bila suasana nyaman dan layanan ramah dari yang melayani kita.Â
Hal ini agaknya berlaku di mana saja. Mungkin sudah pernah mengalami,ketika makan disalah satu restoran,tapi dilayani dengan wajah yang tidak enak dilihat,apalagi mendengarkan kata kata yang ketus dari salah satu pelayannya. Maka selera makan kita mendadak menjadi rusak ,karena suasana hati kita sudah tidak nyaman menghadapi perlakuan yang tidak ramah.
Khususnya kalau masuk ke Rumah Makan Padang,maka yang pertama harus dipahami,adalah antara panggilan :"Mas" dan "Uda" akan ada perbedaan rasa bagi yang melayani.Â
Bila kita memanggil dengan sebutan :"Uda",maka secara alami,sambutan akan lebih hangat. Walaupun sapaan :"Uda" ini sesungguhnya diperuntukan bagi orang yang lebih tua,tapi juga digunakan sebagai bahasa kesantunan,Â
Artinya,walaupun yang melayani kita,usianya lebih muda dibanding diri kita,tapi panggilan "Uda" sangat mengena di hati yang melayani,khususnya bila berasal dari Sumatera Barat Sapaan :"Uda" ini boleh disingkat dengan:"Da" .
Tapi hal ini tidak berlaku,bila yang melayani adalah karyawan wanita. Biasanya, kalau ada karyawan wanita,rata rata usianya masih sangat muda.Jadi tidak tepat dipanggil dengan sebutan :"Uni",tapi lebih tepat dipanggil"Diek " (adik)
Sebaliknya,dari sudut karyawan,mereka biasa menyapa tamu dengan :"Pak" atau"Bu" ,sebagai tanda hormat.Begitu melangkah masuk ,biasanya disambut dengan pertanyaan :"Bara urang Pak ?" Â Maksudnya :"Berapa orang yang akan makan Pak?" .Maka kita jawab ,sesuai dengan jumlah orang yang akan makan semeja dengan kita. Untuk mana perlu menghafal dari angka 1 sampai dengan 10,sebagai berikut:
- 1- ciek
- 2-duo
- 3-tigo
- 4-ampek
- 5-limo
- 6-anam
- 7-tujuah
- 8-salapan
- 9-sambilan
- 10-sapuluah
Misalnya kita makan berempat orang,maka kita jawab:"ampek urang 'da"dan seterusnya