Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Didoakan agar Dapat Hidayah

12 Agustus 2019   06:04 Diperbarui: 12 Agustus 2019   06:16 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: Bersama keluarga besar dalam acara makan bersama di Rumah Makan Bernama di Padang.Kemesraan ini,janganlah cepat berlalu./dok.pri

Apapun Doa Yang Disampaikan Orang, Hanya Satu Jawabannya :"AMIN"

Tiba-tiba saja hari ini secara mendadak saya dapatkan beberapa pesan, baik lewat japri maupun melalui WAG yang isi berupa doa bagi saya. Bedanya, kalau selama ini doa yang saya terima adalah :"Semoga Opa dan Oma selalu dalam lindungan Tuhan ", tapi kali ini beda yakni : "Semoga Opa secepatnya mendapatkan hidayah ".

Saya mencoba mencari tahu artinya dengan melacak di google :"kamus BBI online ." Jawaban yang tertera di sana adalah:" hidayah/hi*da*yah/ n petunjuk atau bimbingan dari Tuhan".

Setelah membaca arti katanya di kamus BBI online, saya sangat senang karena didoakan agar mendapatkan petunjuk atau bimbingan Tuhan". Mana ada orang di dunia ini yang tidak senang bila didoakan ? Ternyata tidak hanya satu orang, tapi menyusul dari beberapa orang keponakan kami yang tinggal di Sumatera Barat. 

Rasa senang didoakan bercampur dengan rasa heran, mengapa kok tiba-tiba doanya berubah? Jangan-jangan ada komentar atau tulisan saya yang menyinggung perasaan orang lain? 

Untuk mendapatkan jawaban maka saya telpon Yanti salah seorang keponakan kami yang kini domisili di Pekanbaru yang bulan Januari lalu hadir dalam acara makan bersama. Menanyakan sejak kapan ia mendapat ide mengganti doa untuk diri saya? 

anak anak yang dulu kecil mungil,kini sudah jadi ibu dan ayah,/dokpri
anak anak yang dulu kecil mungil,kini sudah jadi ibu dan ayah,/dokpri

Ternyata Ini Alasannya

Mendapatkan telepon dari saya ternyata Yanti sangat senang, karena pada tahun 1990 ketika kami terakhir bertemu di Padang Yanti baru berusia 9 tahun. Tapi kini sudah berkeluarga dan sudah dikaruniai seorang putri berusia 2 tahun. 

Kami baru ketemu lagi bulan Januari lalu di Padang, dalam acara kumpul keluarga besar  Dari cerita Yanti baru saya tahu bahwa ide tersebut di dapat setelah membaca tulisan saya yang berjudul :"Bolehkan Non Muslim Terima Daging Kurban?" Tulisan yang berisi tentang kenangan indah mendapatkan bingkisan berupa daging kurban.

Syukur Admin sedang berbaik hati, sehingga setelah selama musim dingin tulisan saya tidak cukup menarik untuk ditempatkan di Headline, kali ini ketiban rejeki, sehingga tiba-tiba mendapatkan label Berita Utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun