Tapi hendaknya kebanggaan ini biarlah menjadi kebanggaan diri dan keluarga kita saja. Jangan sampai terlanjur mengumbar kebangaan kita terhadap orang lain. Mengapa? Karena apa yang bagi kita merupakan suatu kebanggaan, boleh jadi bagi orang lain biasa saja.
Begitu juga keberhasilan usaha dan kerja keras selama belasan tahun untuk mampu mengumpulkan uang dan didepositokan, yang menurut kita merupakan nilai nominal yang sangat fantastis. Bila hal ini tercapai, maka cukuplah kita syukuri dan dimanfaatkan secara maksimal. Serta mencegah jangan sampai kita pamer. Karena apa yang bagi kita sesuatu yang "wah", bukan tidak mungkin bagi orang lain hanya uang recehan saja.
Karena itu, daripada membuka peluang mempermalukan diri sendiri akibat overdosis dalam berbangga diri, maka alangkah bijaknya keberhasilan kita disyukuri dan menjadi kebanggaan dalam keluarga saja.
Ini hanya contoh, karena sesungguhnya dalam banyak aspek kehidupan yang lain, kondisi ini sangat relevan untuk dijadikan pedoman dalam berinteraksi dalam lingkungan di mana kita tinggal.Â
Dengan selalu mawas diri, kita mencegah agar jangan sampai menjadi penyebab orang berkecil hati menyaksikan kita membuang-buang makanan. Di sisi lainnya agar jangan sampai kita mempermalukan diri sendiri lantaran berbangga diri tidak pada tempatnya.Â
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI