Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pujian Bisa Membuat Orang Mabuk

7 Januari 2019   10:49 Diperbarui: 7 Januari 2019   11:36 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melambung terlalu tinggi

Lupa diri

Lupa kewajiban

Orang mabuk pujian, merasa seakan akan bahwa  dirinya adalah orang yang :

Paling benar

Paling hebat

Paling sholeh

Penangkal Yang Paling Efektif

Penangkal yang paling efektif, agar jangan sampai kita mabuk  pujian,adalah tetap rendah hati. Menyadari dan memahami  bahwa diri kita jauh dari sempurna bahwa apa yang selama ini kita banggakan, bisa jadi untuk orang lain tidak berarti apa apa. 

Harta kekayaan yang mungkin dimiliki dan  selama ini menjadi kebanggaan diri,boleh jadi bagi orang lain ,hanya setara dengan uang recehan. Dengan memahami semuanya ini,akan menjauhkan kita dari dari bangga yang berlebihan,sehingga kita tidak akan terjerumus menjadi mabuk pujian

Ada begitu  banyak contoh contoh aktual yang dapat kita saksikan dengan mata kepala sendiri ataupun kita saksikan lewat siaran di berbagai televisai, betapa menyedihkan sosok orang  yang semula menjadi panutan dan dhargai dimana mana,mendadak karena mabuk pujian,melakukan tindakan yang menghancurkan martabatnya dan kehilangan marwah dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun